ANALISIS KESULITAN SISWA SMP KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIS

USWATUN CHASANAH (2023), ANALISIS KESULITAN SISWA SMP KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIS . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Kesulitan belajar sangat berpengaruh terhadap berhasilnya siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Pemberian soal bertujuan agar siswa mampu menyelesaikan masalah dengan baik, namun apabila siswa tidak mampu menyelesaikan masalah maka, dikatakan bahwa siswa belum bisa memecahkan masalah matematika. Adapun masalah yang sering siswa alami dalam menyelesaikan masalah matematika yaitu adanya kesulitan dalam pemahaman konsep, dan kesulitan pemahaman prinsip. Proses dalam memecahkan masalah matematis merupakan kemampuan dasar matematika yang harus dikuasai oleh siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan siswa smp kelas VIII dalam memecahkan masalah matematis.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah kelas VIII-A SMPN 1 Longkib yang berjumlah 6 subjek. Teknik analisis data kualitatif pada penelitian ini bermodelkan miles dan Huberman yakni dengan tahapan reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan soal nomor 1 indikator 1 siswa yang mendapat nilai tinggi  yaitu subjek SJ, AZ dan siswa yang mendapat nilai sedang yaitu AP, RA mampu memahami dan dapat menceritakan hal yang diketahui dan ditanyakan dalam soal yang diberikan. Sedangkan siswa yang mendapat nilai rendah yaitu AS, RY mampu menyebutkan hal yang diketahui tetapi belum mampu memahami soal dengan benar hal ini membuat subjek belum mampu memahami dan menguasai konsep. Pada soal 4 indikator 1, siswa yang mendapat nilai tinggi yaitu SJ, AZ mampu menyebutkan dan membuat hal yang diketahui dan ditanyakan kedalam bentuk model matematika, selanjutnya siswa yang mendapat nilai sedang yaitu AS, RY belum tepat dalam menceritakan langkah-langkah penyelesaian tetapi subjek mampu menyebutkan bentuk model matematika. Sedangkan siswa yang mendapat nilai rendah yaitu subjek RY, AS tidak mampu menceritakan langkah-langkah penyelesaian masalah yang dapat dikaitkan kedalam bentuk model matematika. Pada soal 5 indikator 3, hanya subjek SJ, AZ yang memahami prinsip dengan benar yaitu mampu memilih metode penyelesaian, membuat kesimpulan dan mampu memeriksa kembali kebenaran solusi. Sedangkan subjek AP, RA, RY, dan AS disimpulkan subjek tersebut tidak mampu memilih metode, membuat kesimpulan dan tidak mampu memeriksa kembali kebenaran solusi.

Saran yang peneliti kemukakan yaitu untuk guru diharapkan dapat menjadi informasi dan bahan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Untuk mahasiswa diharapkan untuk menggunakan hasil penelitian sebagai pengajaran dalam kemampuan memecahkan masalah. Dan bagi peneliti lainnya, diharapkan dapat merperbaiki dan meningkatkan kemampuan pemecahan

File ::(login required)

• s1-2022-160406009-cover.pdf (63.89 KB) |
• s1-2022-160406009-abstrak.pdf (69.86 KB) |
• s1-2022-160406009-di.pdf (86.61 KB) |
• s1-2022-160406009-bab1.pdf (105.94 KB) |
• s1-2022-160406009-bab5.pdf (63.21 KB) |