NILAI-NILAI RITUAL RATIB BERJALAN DI KECAMATAN SERUWAY KABUPATEN ACEH TAMIANG

Rini Anggraini (2023), NILAI-NILAI RITUAL RATIB BERJALAN DI KECAMATAN SERUWAY KABUPATEN ACEH TAMIANG. Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

kebudayaan daerah sama dengan konsep suku bangsa. Suatu kebudayaan tidak terlepas dari pola kegiatan masyarakat. Keragaman budaya daerah bergantung pada faktor geografis. Semakin besar wilayahnya, maka makin komplek perbedaan kebudayaan satu dengan yang lain. Kebudayaan Bagi Masyarakat Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Berbagai kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya baik kekuatan alam maupun kekuatan-kekuatan lainnya didalam masyarakat itu sendiri yang tidak selalu baik baginya. Kecuali itu, manusia dan masyarakat memerlukan juga kepuasan, baik dibidang spiritual maupun material. Adapun tujuan Dari penelitian ini Untuk Mengetahui Pelaksanaan ritual Ratib Berjalan di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang dan Untuk Mengetahui Nilai-Nilai ritual Ratib Berjalan di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pendekatan etnografi dalam penelitian kualitatif berasal dari bidang antropologi. Ratib berjalan merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat untuk menolak bala atau meminta perlindungan. Dalam kegiatan tradisi ritual ratib berjalan masyarakat melakukan dzikir bersama dan berdoa bersama, masyarakat mempercayai dengan melakukan ratib akan terhindar dari bencana lain ataupun penyakit maka tradisi ini dijalankan di setiap tahunnya pada rabu terakhir dibulan safar. Pelaksanaan acara diawali dengan Teungku Imum (imam masjid) dan Datuk (kepala desa) bersepakat untuk melakukan kegiatan ratib berjalan, yang kemudian diikuti oleh masyarakat desa. Ritual ini biasanya dilakukan oleh beberapa desa, sehingga ada koordinasi antar desa tetangga untuk mempersiapkannya. Masyarakat kemudian mengadakan zikir bersama dilanggar pada malam hari dan berlanjut di setiap desa, berikutnya. Upacara kegiatan Rateb sendiri berlangsung pada malam hari. Diawali dari desa terluar atau desa pertama yaitu padang langgis, upacara kegiatan ratib berjalan dilanjutkan secara estafet dari desa ke desa dan berakhir di desa terpencil yang paling dekat dengan Sungai Seruway. Adapun nilai yang terkandung di dalam ratib berjalan yaitu nilai sosial,budaya,pendidikan dan agama. Pada kegiatan ritual Ratib berjalan seharusnya boleh dilaksanakan atau diikuti oleh wanita, dengan bersyarat harus bersih dari haid dan hal lainnya. Dan juga Dalam kegiatan ratib berjalan juga Perlu kesadaran masyarakat untuk tetap melaksanakan kegiatan ratib berjalan pada setiap kampongnya.

Kata kunci : Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Ratib Berjalan

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : Rini Anggraini
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Sejarah (2023)
Tanggal disimpan : 11-10-2023 12:07
Terakhir diubah : 25-10-2023 08:58
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2023
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=4719
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!