PERBANDINGAN METODE MOVING AVERAGE DAN METODE NAÏVE DALAM PERAMALAN PRODUKSI KARET DI SUMATERA UTARA

Desi Kristina Br Sinaga (2023), PERBANDINGAN METODE MOVING AVERAGE DAN METODE NAÏVE DALAM PERAMALAN PRODUKSI KARET DI SUMATERA UTARA. Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks (getah) beberapa jenis tumbuhan. Pada tahun 2014 produksi karet dari Sumatera Utara sebesar 12,98% dari total produksi karet di Indonesia. Sumatera Utara menduduki peringkat kedua penghasil karet di Indonesia yang mampu memasok ekspor karet ke berbagai negara. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Moving Average (SMA, WMA, dan EMA) dan metode Naïve. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa data jumlah produksi karet di Sumatera Utara tahun 1986 sampai dengan tahun 2021 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil ramalan dari perbandingan metode Moving Average dan metode Naïve serta mengetahui metode yang terbaik dan yang layak digunakan pada peramalan (forecasting) jumlah produksi karet di Sumatera Utara. Hasil analisis data menunjukan bahwa hasil ramalan pada tahun 2022 menggunakan metode Moving Average yang terdiri dari Single Moving Average 2 tahunan yaitu sebesar 305.390,8 ton, Single Moving Average 3 tahunan sebesar 306.918,2 ton, Weighted Moving Average 2 tahunan sebesar 303.849,1 ton, Weighted Moving Average 3 tahunan sebesar 305.383,6 ton, Exponential Moving Average 2 tahunan sebesar 214.238,48 ton, Exponential Moving Average 3 tahunan sebesar 214.238,39 dan metode Naïve sebesar 300.765,6 ton. Metode yang paling akurat pada metode Moving Average adalah Weighted Moving Average 2 tahunan karena memiliki nilai MAPE terkecil sebesar 11%. Metode Naïve merupakan metode yang paling akurat dari perbandingan metode MA dan Naïve karena memiliki nilai MAPE yang terkecil yaitu sebesar 9%.

File ::(login required)