Pencarian
PEMETAAN KERUSAKAN EKOSISTEM MANGROVE AKIBAT AKTIVITAS MASYARAKAT DI DESA KUALA LANGSA KECAMATAN LANGSA BARAT
MINDA ARDINI PURBA (2022),
PEMETAAN KERUSAKAN EKOSISTEM MANGROVE AKIBAT AKTIVITAS MASYARAKAT DI DESA KUALA LANGSA KECAMATAN LANGSA BARAT . Skripsi, Universitas Samudra.
ABSTRAK
Ekosistem Manggrove adalah wilayah yang harus dilestarikan untuk mencegah terjadinya abrasi pantai, dan sering dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk membuat arang. Namun, melihat kondisi lapangan terlihat hutan manggrove banyak ditebang dikarenakan untuk pembuatan arang sehingga terjadinya kerusakan pada beberapa lahan sehingga tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola pemetaan kerusakan ekosistem mangrove akibat aktivitas masyarakat, Mengetahui keanekaragaman vegetasi mangrove dan mengetahui persepsi masyarakat tentang ekosistem mangrove di Desa Kuala Langsa. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan mulai dari bulan November 2021 sampai dengan bulan Febuari 2022. Teknik pengambilan dan pengamatan pola kerusakan dengan menggunakan metode NDVI ( Normalized Difference Vegetation Indeks), keanekaragaman vegetasi mangrove dengan menggunakan metode transek yang terdiri atas 3 transek terdiri dari 4 plot. Transek dimulai dari arah laut menuju kedaratan dan tegak lurus garis pantai. Pengukuran dilakukan terhadap pohon (20mx20m), pancang (5m x5m), dan semai (2m x2m) sedangkan untuk persepsi masyarakat menggunakan kuisioner tertutup. Analisa data keanakeragaman mangrove yaitu menghitung kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi, dominansi relatif, Indeks nilai penting dan indeks keanekaragaman sedangkan persepsi masyarakat menggunakan frekuensi. Hasil penelitian menggunakan metode NDVI menghasilkan rusak ringan 6,275 ha dan rusak berat 0,346 dan vegetasi di hutan mangrove Kuala Langsa di temukan 5 jenis mangrove sejati dan 1 jenis komponen mangrove ikutan dengan kerapan tertinggi pada transek 2 tingkat semai yaitu Rhizophora apiculata dengan kerapatan 53.125 batang/ha dan kerapatan terendah pada transek 2 tingkat pohon yaitu Xylocarous Granatum dengan kerapatan 6,25 batang/ha. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan keanekaragaman jenis menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman spesies sedikit atau rendah sedangkan persepsi masyarakat tentang kerusakan ekosistem mangrove yang terjadi di desa kuala langsa yaitu 63,3 %.
Kata kunci : Hutan Mangrove, Kerusakan, NDVI, dan PemetaanFile ::(login required)
Tipe Items | : Skripsi |
Penulis/Penyusun | : MINDA ARDINI PURBA |
Fakultas | : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan |
Program.Studi | : Pendidikan Biologi (2022) |
Tanggal disimpan | : 18-07-2022 11:01 |
Terakhir diubah | : 26-09-2023 15:45 |
Penerbit | : Langsa, Universitas Samudra, 2022 |
URI | : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=3018 |
Root | : https://www.unsam.ac.id |