DAMPAK PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA LUBUK KERTANG KECAMATAN BERANDAN BARAT

Hayyunda Khairunnisa Gusti (2022), DAMPAK PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA LUBUK KERTANG KECAMATAN BERANDAN BARAT . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Lubuk Kertang adalah desa pesisir yang terletak 14 km dari ibukota Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat. Luas daerah  34%  dari  total  luas  wilayah  kecamatan,  yaitu  3.026  Ha. Penduduk desa Lubuk Kertang rata-rata bekerja sebagai petani dan nelayan. Desa Lubuk Kertang terbagi menjadi 5 dusun dan 4 dusun memiliki hutan mangrove. Sebagian besar wilayahnya adalah terdiri  dari perairan pesisir dan laut.


Masyarakat dan Pemerintah Desa Lubuk Kertang berupaya untuk mengelola sumber daya alam terkhusus hutan mangrove. Untuk mengembalikan fungsi dan manfaat hutan mangrove di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Berandan Barat serta kepentingan lainnya, Pemerintah setempat dan didukung masyarakat melakukan berbagai cara dalam mengelola hutan mangrove sehingga diharapkan masyarakat memperoleh manfaat dari hutan mangrove tersebut. Oleh karena itu  penulis ingin mengetahui apa dampak dari pengelolaan hutan mangrove terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat desa Lubuk Kertang Kecamatan Berandan Barat.


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pengelolaan hutan mangrove terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Lubuk Kertang Kecamatan Berandan Barat. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengetahuan dan wawasan peneliti, lembaga kajian penelitian khususnya lingkungan hidup dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ruang lingkup penelitian ini adalah pengelolaan hutan mangrove di desa Lubuk Kertang.


Jenis penelitian ini dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah : 1) Observasi (pengamatan) dengan melibatkan diri langsung dalam kegiatan informan yang terjadi di lapanngan. 2). Wawancara yaitu kegiatan sistematis dalam pengumpulan data dengan jalan tanya sepihak sesuai dengan tujuan penelitian. 3). Dokumentasi yaitu proses untuk memperoleh keterangan yang berasal dari dokumen (arsip).


Dampak pengelolaan hutan  mangrove di Desa Lubuk Kertang memberikan hasil yang baik dan positif bagi kondisi sosial masyarakat diantaranya adalah: 1) Terjadi perubahan mata pencaharian, 2) Keberadaan mangrove telah memunculkan aturan / norma dilokasi penelitian, yaitu dilarang merusak tanaman mangrove, dilarang berburu burung di sekitar hutan mangrove, serta dilarang menangkap ikan dengan setrum dan bahan kimia di sekitar hutan mangrove. Masyarakat dapat mematuhi aturan / norma tersebut. 3) Terbentuk lembaga masyarakat lokal terkait keberadaan mangrove di Desa Lubuk Kertang. 4) Terbangun beberapa fasilitas umum  yaitu terbangunnya kamar mandi / WC, sumur, gardu pandang, akses jalan, tempat parkir, dan bangunan untuk tempat pertemuan.


Dampak pengelolaan hutan  mangrove di Desa Lubuk Kertang memberikan hasil yang baik dan positif bagi kondisi ekonomi masyarakat diantaranya adalah : 1) Peluang usaha baru bagi masyarakat. 2) Adanya pendapatan bertambah bagi sebagian masyarakat, 3) Masyarakat bisa menabung yang pendapatannya berasal dari kegiatan/pekerjaan yang berkaitan dengan mangrove.


Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan hutan mangrove adalah partisipasi masyarakat yang tinggi, pemimpin / Kepala Desa yang berpengaruh, lembaga desa (BPD) dan LSM yang solid dan dukungan dari pihak pemerintah serta swasta melalui bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) dari Perusahaan.


 

Kata kunci : Dampak, Pengelolaan, Kondisi Sosial Ekonomi, Lubuk Kertang

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : Hayyunda Khairunnisa Gusti
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Geografi (2022)
Tanggal disimpan : 08-07-2022 14:18
Terakhir diubah : 19-01-2023 11:32
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2022
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=2980
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!