PERJUANGAN TERHADAP HAK POLITIK PEREMPUAN SEBAGAI SIMBOL DEMOKRASI BENAZIR BHUTTO DI PAKISTAN (1979-1988

YUSMANIAR (2018), PERJUANGAN TERHADAP HAK POLITIK PEREMPUAN SEBAGAI SIMBOL DEMOKRASI BENAZIR BHUTTO DI PAKISTAN (1979-1988. Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Pakistan mempunyai sistem pemerintahan yang diktator sehingga menimbulkan pertentangan antara kaum modernis muslim dan tradisional. Keinginan Benazir Bhutto untuk terjun ke politik berawal dari dihukum gantungnya Ali Bhutto oleh rezim Zia Ul-Haq yang menjadi penguasa waktu itu. Tekanan yang dilakukan terhadap Benazir Bhutto membuatnya semakin bersemangat untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam mendirikan negara yang demokratis. Keinginannya untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan terutama dalam hak untuk berpartisipasi dalam bidang politik menjadi salah satu motivasinya untuk menjadi pemimpin di Pakistan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kehidupan Benazir Bhutto, untuk mengetahui perjalanan karir politik Benazir Bhutto dan untuk mengetahui pemikiran-pemikiran Benazir Bhutto tentang hak politik perempuan sebagai simbol demokrasi di Pakistan. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode sejarah kritis yang bertumpu pada telaah pustaka, baik berupa buk-buku, ensiklopedi, jurnal maupun internet. Adapun langkah-langkah dalam penelitian melalui langkah-langkah antara lain mencari bahan dari sumber-sumber sejarah, menilai sumber-sumber sejarah secara kritis, menafsirkan keterangan sumber sejarah dan menuliskannya. Selanjutnya menginterprestasikan fakta yang ada dengan menganalisa sumber. Dari hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa Benazir Bhutto berasal dari keluarga muslim dengan latar keluarga yang bergelut dibidang politik. Sebagai pemimpin Partai Rakyat Pakistan, Benazir Bhutto dua kali terpilih sebagai Perdana Menteri yaitu periode 1988-1990 dan periode 1993-1996. Karir politik Benazir Bhutto didorong oleh meninggalnya Ali Bhutto yang menjadi titik balik kehidupan Benazir Bhutto yang akhirnya menghantarkannya ke kursi Perdana Menteri. Pemikiran Benazir tentang hak politik perempuan adalah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan kesetaraan gender bagi kaum perempuan terutama hak politik bagi kaum perempuan di Pakistan. Melalui penulisan ini penulis menyarankan agar perjuangan yang dilakukan oleh Benazir Bhutto diterukan dengan tetap mendengungkan perbaikan terhadap emansipasi perempuan sehingga apa yang dilakukan oleh Benazir Bhutto dapat dicontoh.
Kata Kunci : Hak Politik Perempuan Langsa, September 2017
YUSMANIAR

Kata kunci : -

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : YUSMANIAR
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Sejarah (2018)
Tanggal disimpan : 10-02-2020 09:01
Terakhir diubah : 10-02-2020 09:01
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2018
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=241
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!