Pencarian
PERSEPSI MAJELIS ADAT ACEH TERHADAP PEUSIJUK TUJUH BULAN PADA WANITA HAMIL DALAM MASYARAKAT ACEHDI KOTA LANGSA
Badriana (2022),
PERSEPSI MAJELIS ADAT ACEH TERHADAP PEUSIJUK TUJUH BULAN PADA WANITA HAMIL DALAM MASYARAKAT ACEHDI KOTA LANGSA. Skripsi, Universitas Samudra.
ABSTRAK
Aceh merupakan salah satu dari 34 provinsi yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya.Salah satu budaya yang dimiliki masyarakat Aceh adalah tradisi peusijuk.Peusijuk merupakan tradisi menepung tawari.Salah satunya adalah tradisi peusijuk tujuh bulan bagi wanita hamil atau dalam bahasa daerah Aceh biasa disebut dengan adat mumee atau mee buu.Prosesi tradisi mumeeatau mee buu adalah suatu acara adat yang dilakukan oleh masyarakat Aceh sepanjang kehamilan dara baro (pengantin baru). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan peusijuk tujuh bulan pada wanita hamil dalam masyarakat Aceh di Kota Langsa serta untuk mengetahui persepsi Majelis Adat Aceh terhadap peusijuk tujuh bulan pada wanita hamil dalam masyarakat Aceh di Kota Langsa.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Majelis Adat Aceh Kota Langsa yang beralamat di Gampong Jawa kecamatan Langsa Kota.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pelaksanaan peusijuk tujuh bulan pada wanita hamil dilaksanakan oleh keluarga pihak linto baro yang mengunjungi dara baro yang sedang hamil anak pertama. Biasanya peusijuk ini dilakukan pada usia kehamilan memasuki bulan ketujuh kehamilan. Adapun tata cara pelaksanaan dan makanan yang dibawa disesuaikan dengan tradisi atau adat dari masing-masing gampong yang ada di Kota Langsa. Selanjutnya persepsi Majelis Adat Aceh (MAA) terhadap pelaksanaan peusijuk tujuh bulan pada wanita hamil yaitu tradisi ini hampir dilakukan oleh seluruh masyarakat Kota Langsa. Tradisi ini tidak bertentangan dengan syari’at islam dikarenakan niat dan tujuannya dilaksanakan peusijuk tujuh bulan pada wnaita hamil demi kebaikan bagi seluruh keluarga yang sedang menanti kelahiran anggota keluarga baru yang sedang dikandung oleh dara baro
Kata kunci : Persepsi, Majelis Adat Aceh, Peusijuk Tujuh BulanFile ::(login required)
Tipe Items | : Skripsi |
Penulis/Penyusun | : Badriana |
Fakultas | : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan |
Program.Studi | : Pendidikan Sejarah (2022) |
Tanggal disimpan | : 27-12-2021 12:36 |
Terakhir diubah | : 23-02-2022 14:59 |
Penerbit | : Langsa, Universitas Samudra, 2022 |
URI | : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=2258 |
Root | : https://www.unsam.ac.id |