PELAKSANAAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PENANGKAPAN IKAN DILAUT MELALUI PERJANJIAN TIDAK TERTULIS ( STUDI PENELITIAN DI KOTA LANGSA )

Muhammad Ichsan (2020), PELAKSANAAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PENANGKAPAN IKAN DILAUT MELALUI PERJANJIAN TIDAK TERTULIS ( STUDI PENELITIAN DI KOTA LANGSA ). Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Kota Langsa yang memiliki pantai dan pelabuhan merupakan daerah yang menghasilkan ikan yang diperoleh dari nelayan dengan cara menangkap ikan menggunakan kapal boat. Dalam usaha melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan kapal boat, maka terdapat tiga pihak yang aktif bekerja demi mendapatkan hasil tangkapan ikan di laut yaitu pemilik boat, pemberi modal kerja dan anak buah kapal. Masing-masing pihak mempunyai peranan yang penting dalam usaha mencari ikan dilaut dan hasil dari tangkapan ikan yang diperoleh para anak buah kapal boat di lelang dan hasilnya dibagi menurut persentase yang telah disepakati oleh masing-masing pihak. Namun pembagian hasil tangkapan ikan baru dinikmati oleh pemilik modal dan anak buah kapal bila hasil tangkapan ikan  yang diperoleh mendapat keuntungan setelah dikurangi dengan modal kerja yang diberikan oleh pemilik modal.

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahuiperjanjian pemberian modal kerja antara pemberi modal, penerima modal dan pekerja pada perahu boat penangkap ikan, perjanjian tersebut dilaksanakan apakah dalam bentuk lisan atau tertulis  dan  bagaimana pembagian hasil kerja mereka baik pembagian keuntungan maupun menanggung kerugian. Hambatan dan upaya  penanggulangan yang dilakukan apabila terjadi pembagian keuntungan dan kerugian  yang tidak adil antara pemberi modal dengan penerima  modal sertaparapekerjanya.

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitianyuridisnormativemelalui kepustakaan (library research), mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan pendapat ahli hukum yang ada kaitannya dengan penulisan, danpenelitianyuridisempirisdengan penelitian lapangan (field research) dilakukan dengan mewawancarai langsung pihak yang terlibat dalam pembahasan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjian pemberian modal dari pemberi modal kepada perahu penangkap ikan tidak dibuat secara tertulis. Perjanjian dengan pekerja yang bekerja di perahu penangkap ikan juga tidak dibuat secara tertulis, namun disepakati oleh para pihak dimana para pihak tahu hak-hak  dan kewajibannya. Pelaksanaan perjanjian tangkapan ikan dibuat secara tidak tertulis antara pihak pemilik boat, pemberi modal dan anak buah kapal. Pembagian hasil tangkapan ikan dilaksanakan sesuai kesepakatan yang aturannya sudah berlangsung secara terus menerus serta menjadi aturan yang tidak tertulis . Bilatimbulkerugian, dimana perahuti dakmendapattangkapanikan, makapemberi modal tetapmendapatkanmodalnyakembali sedangkan pekerja hanya mendapat upah sekedar sebagai ongkos pulang. Kendala dalam mengatasi ketidakadilan dalam pembagian hasil tangkapan ikan beru paperjanjian yang tidakdibuatdalambentuktertulisdanperjanjian yang disepakati hanya berdasarkankebiasaan saja. Upayapenanggulangan yang dilakukan adalah dengan memberikan pinjaman kepada pekerjabilatidakadahasiltangkapanikanatau memberi insentif/ bonus kepada pekerjabilahasiltangkapanikanmelebihi target yang diharapkan pemilik perahu boat.

Disarankankepadapemberi modal kerja agar dalampekerjaanpenangkapanikan, dapat dibuatperjanjiansecaratertulisantarapemilikperahudenganpemberi modal. Juga dibuat perjanjian kerjaantarapemilik boat denganparapekerja.Disarankan kepada  pihak pemerintah daerah Kota Langsa agar dapat memberikan modal kerja kepada pemilik boat sehingga hasil yang diharapkan terutama bagi para pekerja dapat lebih besar dari yang selama ini mereka terima. Disarankan kepadaPemerintah Kota Langsa agar dalam perjanjian pemberian modal dan perjanjian kerja diantara nelayan dapat dibuat dalam bentuk Qanun Kota Langsa

File ::(login required)