TINGKAT SERANGAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (CONOPOMORPHA CRAMERELLA SNELLEN) DAN KEHILANGAN HASIL TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN DARUL IHSAN KABUPATEN ACEH TIMUR

FEBRIYANTI (2020), TINGKAT SERANGAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (CONOPOMORPHA CRAMERELLA SNELLEN) DAN KEHILANGAN HASIL TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN DARUL IHSAN KABUPATEN ACEH TIMUR . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu satu negara pembudidaya tanaman kakao paling luas di dunia dan termasuk negara penghasil kakao terbesar ketiga. Tetapi kakao Indonesia, khususnya yang dihasilkan oleh rakyat, dipasaran internasional masih dihargai paling rendah karena citranya yang kurang baik, yakni didominasi oleh biji–biji tanpa fermentasi, biji dengan kadar kotoran yang tinggi, serta terkontaminasi serangga, jamur, atau mitotoksin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat serangan serta kehilangan hasil akibat serangan hama Penggerek Buah Kakao. Penelitian ini dilakukan di Desa Lhok Leumak, Desa Lhok Meureu dan Seuneubok Kulam, Kecamatan Darul Ihsan, Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan metode survei, untuk penentuan lokasi penelitian dilakukan secara “purposive sampling” yaitu penentuan lokasi yang dipilih secara sengaja sesuai kriteria yang ditentukan dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan sentra perkebunan kakao di Kecamatan Darul Ihsan.Hasil penelitian di dapatkan bahwa persentase serangan hama PBK tertinggi berada pada kriteria kebun tidak terawat sekitar 70,75%-81%. Persentase tertinggi di Desa Lhok Leumak yaitu mencapai 81% dengan nilai rata-rata 76,08%. Persentase serangan hama PBK terendah pada kriteria kebun yang telah menerapkan PHT, di Desa Lhok Leumak yaitu 19%. Sedangkan untuk intensitas serangan tertinggi pada kriteria kebun tidak terawat sekitar 30%-36,5% dengan tingkat kerusakan sedang. Intensitas serangan yang lumayan tinggi di Desa Lhok Leumak dan Desa Lhok Meureu mencapai 36,5%. Intensitas serangan rendah kriteria kebun PHT berada di Desa Lhok Leumak dengan rata-rata 3%.Besarnya kehilangan hasil kakao pada Kecamatan Darul Ihsan dengan regresi Y = 983,39 -17,96 X dimana pada saat intensitas naik 1% maka akan terjadi kehilangan hasil sebanyak 17,96 kg.

File ::(login required)