UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L.) TERHADAP CANDIDA ALBICANS DAN ASPERGILLUS NIGER

Helen Alfitri (2024), UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L.) TERHADAP CANDIDA ALBICANS DAN ASPERGILLUS NIGER . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Penelitian tentang uji aktivitas antijamur ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap Candida albicans dan Aspergillus niger telah dilakukan. Penyakit infeksi jamur merupakan salah satu masalah yang sulit diatasi di Indonesia. Pengembangan obat alami dari tanaman sampai saat ini masih terus dilakukan. Salah satu tanaman yang dapat mengobati penyakit infeksi jamur yaitu daun kelor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak daun kelor, mengetahui aktivitas antijamur ekstrak daun kelor terhadap jamur C. albicans dan A. niger, serta mengetahui konsentrasi maksimum ekstrak daun kelor dalam menghambat pertumbuhan jamur C. albicans dan A. niger. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Konsentrasi ekstrak yang diuji yaitu 5%, 10%, 20%, dan 40%. Metode yang digunakan yaitu metode difusi cakram (Kirby Bauer) pada media Sabouraud Dextrose Agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak daun kelor yaitu senyawa terpenoid, saponin, flavonoid, dan tanin. Ekstrak n-heksana memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur C. albicans dan A. niger, ekstrak etil asetat memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur C. albicans tetapi tidak pada jamur A. niger, sedangkan pada ekstrak metanol tidak memiliki aktivitas terhadap kedua jamur tersebut. Ekstrak n-heksana pada konsentrasi 40% memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur C. albicans dengan kategori sangat kuat, namun kurang kuat terhadap jamur A. niger. Ekstrak etil asetat pada konsentrasi tersebut memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur C. albicans dengan kategori kuat, sedangkan pada jamur A. niger tidak menunjukkan adanya aktivitas antijamur. Hal ini disebabkan karena ekstrak daun kelor mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antijamur khususnya senyawa terpenoid, serta adanya kitin pada dinding sel jamur A. niger menyebabkan senyawa pada ekstrak tidak dapat merusak sel jamur tersebut. Ketoconazole 2% efektif menghambat jamur A. niger karena merupakan obat antijamur yang sudah dipatenkan dan dapat menekan aktivitas berbagai jenis jamur.

Kata kunci : Antijamur, Ekstrak Daun Kelor, Candida albicans, Aspergillus niger

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : Helen Alfitri
Fakultas : Fakultas Teknik
Program.Studi : MIPA Kimia (2024)
Tanggal disimpan : 25-06-2024 11:14
Terakhir diubah : 09-07-2024 15:43
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2024
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=6032
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!