PELAKSANAAN PEMBAGIAN SENGKETA HAK WARIS TERHADAP HARTA WARISAN ANAK PEREMPUAN TUNGGAL DI GAMPONG CINTA RAJA KOTA LANGSA

NURFI AFRIANSYAH (2019), PELAKSANAAN PEMBAGIAN SENGKETA HAK WARIS TERHADAP HARTA WARISAN ANAK PEREMPUAN TUNGGAL DI GAMPONG CINTA RAJA KOTA LANGSA . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Pembaharuan hukum kewarisan Islam di Indonesia ditandai dengan lahirnya Kompilasi
Hukum Islam (KHI) melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1991 tanggal 10
Juni 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam. Pasal 171 ayat e KHI. Persoalan pembagian warisan
juga terjadi di kampung Cinta Raja. Seorang anak perempuan tunggal F (23 tahun) yang kedua
orang tuanya meninggal dunia bersekukuh tidak membagi harta warisan dengan keluarga yang lain
(dengan wali) dari pihak ayahnya atau saudara kandung ayahnya yaitu A (58 tahun) dan I (45
tahun). .
Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana Penyelesaian Sengketa
Hak Waris Terhadap Harta Warisan Anak Perempuan menurut Peraturan Perundang-undangan.
Untuk mengetahui Penyelesaian Sengketa Hak Waris Terhadap Harta Warisan Anak Perempuan
Tunggal di Gampong Cinta Raja. Untuk mengetahui hambatan Penyelesaian Sengketa Hak Waris
Terhadap Harta Warisan Anak Perempuan Tunggal di Gampong Cinta Raja Kota Langsa.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif analisis yang
mengarah penelitian hukum empiris, yaitu suatu bentuk penulisan hukum yang mendasarkan pada
karakteristik hukum empiris dan normatif dan ditentukan juga dengan menggunakan responden
dan informan (field research). Namun untuk melengkapi data, maka digunakan juga kajian
perpustakaan ( Library Research).
Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengaturan Hukum Harta Warisan Anak Perempuan
menurut Peraturan Perundang-undangan. Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pembagian
warisan untuk anak tunggal perempuan di cantumkan pada pasal 176 “Anak perempuan bila
hanya seorang, ia mendapat separoh bagian, bila dua orang atau lebih, mereka bersama-sama
mendapat dua pertiga bagian, dan apabila anak perempuan bersama-sama dengan anak laki-laki,
maka bagian anak laki-laki adalah dua berbanding satu dengan anak perempuan Pasal 914
KUHPerdata dinyatakan bahwa: Apabila hanya ada seorang anak sah, maka bagian mutlak itu ½
(setengah) bagian dari bagian yang seharusnya diterimanya sebagai ahli waris menurut undangundang.

Putusan Mahkamah Agung RI nomor 86 K/Ag/1994 tanggal 27 Juli 1995 yang
membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Mataram dan Pengadilan Agama Mataram. Dalam
pertimbangannya Mahkamah Agung RI menafsirkan kata walad pada ayat 176 surat An-Nisa’ yang
menyatakan bahwa bagian anak laki-laki sama dengan 2 orang anak perempuan,
Pembagian Harta Warisan Anak Perempuan Tunggal di Gampong Cinta Raja Kota
Langsa. Melalui mausyawarah dengan tokoh adat ataupun dengan aparat gampong diputuskan
ahli waris anak tunggal perempuan mendapatkan semua bagian dari warisan dengan pertimbangan
bahwa ahli waris anak tunggal perempuan merupakan anak yatim piatu karena ibunya juga sudah
meninggal dunia. Hambatan Penyelesaian Terhadap Pembagian Harta Warisan Anak Perempuan
Tunggal di Gampong Cinta Raja Kota Langsa. Setiap penyelesaian perkara melalui adat apalagi
soal pembagian warisan tentu saja ada juga mengalami hambatan. Hambatannya adalah salah
satu paman dari Ahli waris meminta pembagian warisan dilakukan dengan cara Islam yaitu Ahli
waris anak tunggal perempuan hanya mendapatkan 1/3 bagian. Putusan Mahkamah Agung RI
nomor 86 K/Ag/1994 tanggal 27 Juli 1995 yang membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Mataram
dan Pengadilan Agama Mataram menyatakan selama ada anak baik laki-laki maupun perempuan,
maka hak waris dari orang-orang yang mempunyai hubungan darah dengan pewaris kecuali orang
tua, suami atau isteri, menjadi tertutup/ terhijab
Disarankan kepada masyarakat gampong Cinta raja agar tetap mempertahankan
menyelesaikan perselisihan pembagian warisan secara damai melalui lembaga adat karena sesuai
dengan mekanisme yang dianjurkan dalam syariat Islam.

File ::(login required)

• s1-2019-14011064-abstrak.pdf (136.12 KB) |
• s1-2019-14011064-bab1.pdf (162.12 KB) |
• s1-2019-14011064-cover.pdf (11.55 KB) |
• s1-2019-14011064-bab5.pdf (135.48 KB) |
• s1-2019-14011064-di.pdf (126.78 KB) |
• s1-2019-14011064-dp.pdf (86.92 KB) |