PERBANDINGAN METODE PARABOLIC PROJECTION DAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE DALAM MELAKUKAN PERAMALAN HARGA EMAS

Jumarnis May Erviana (2023), PERBANDINGAN METODE PARABOLIC PROJECTION DAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE DALAM MELAKUKAN PERAMALAN HARGA EMAS . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Emas adalah logam mulia dengan nilai estetis yang tinggi. Nilai keindahannya berpadu dengan harga yang menarik sehingga emas digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan diri serta sebagai sarana investasi. Berdasarkan data yang diperoleh penulis yang bersumber dari website hargaemas.org harga emas mulai dari Januari 2018 sampai November 2022 mengalami kenaikan dan penurunan harga di setiap minggunya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil peramalan harga emas di Indonesia menggunakan Metode Parabolic Projection dan metode ARIMA serta mengetahui metode yang paling akurat dari perbandingan metode Parabolic Projection dan metode ARIMA. Metode yang digunakan dalam metode penelitian ini yaitu metode Parabolic Projection dan Metode ARIMA. Metode Parabolic Projection adalah suatu metode peramalan serangkaian waktu yang sesuai dengan garis trend terhadap serangkaian titik-titik data masa lalu, kemudian diproyeksikan ke dalam peramalan masa depan. Metode ARIMA menggunakan nilai masa lalu dan sekarang dari variabel dependen untuk menghasilkan peramalan jangka pendek yang akurat. Akurasi peramalan yang digunakan adalah MAD, MSE, MAPE, dan RMSE. Hasil analisis menunjukan bahwa hasil ramalan periode 21 november 2022 sampai 23 januari 2023 menggunakan metode Parabolic Projection memiliki rata-rata Rp.861,363, dan menggunakan metode ARIMA memiliki rata-rata Rp. 882,176. Dan metode ARIMA merupakan metode yang paling akurat karna memiliki tingkat akurasi yang terkeci.

File ::(login required)