PERBANDINGAN UJI AKURASI FUZZY TIME SERIES MODEL CHENG DAN MODEL LEE DALAM FORECASTING JUMLAH PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ENONI FEBRILA TELAUMBANUA (2023), PERBANDINGAN UJI AKURASI FUZZY TIME SERIES MODEL CHENG DAN MODEL LEE DALAM FORECASTING JUMLAH PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PROVINSI SUMATERA UTARA. Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang mampu bertahan pada saat terjadinya krisis ekonomi dan menjadi komoditas unggulan perkebunan yang memberikan sumbangan devisa yang cukup besar di negara Indonesia. Produksi kelapa sawit di provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan selama 5 tahun terakhir dengan luas lahan yang sudah digunakan sebesar 490,16 ribu ha. Penentuan jumlah produksi kelapa sawit di provinsi Sumatera Utara yaitu dengan peramalan fuzzy time series dengan menggunakan konsep himpunan fuzzy sebagai dasar perhitungannya. Fuzzy time series terdapat berbagai model diantaranya yaitu Cheng dan Lee, untuk mengetahui model dengan tingkat kesalahan (error) yang lebih kecil dihitung menggunakan MAE, MSE, MPE dan MAPE. Hasil peramalan dengan fuzzy time series Cheng sebesar 7270,418 ribu ton sedangkan hasil peramalan dengan fuzzy time series Lee sebesar 7275,425 ribu ton. Hasil analisis tingkat akurasi nilai MAE untuk model Cheng 1293,873 dan model Lee 1463,606, nilai MSE untuk model Cheng 5.885.351,768 dan model Lee 6.304.592,844, nilai MPE untuk model Cheng -0,016% dan model Lee -0,225%, dan nilai MAPE untuk model Cheng 0,345% sedangkan model Lee 0,423%. Maka disimpulkan bahwa metode fuzzy time series Cheng dinyatakan lebih baik untuk peramalan jumlah produksi kelapa sawit di provinsi Sumatera Utara karena menghasilkan nilai error yang lebih kecil.

File ::(login required)

• s1-2023-190601018-cover.pdf (84.81 KB) |
• s1-2023-190601018-abstrak.pdf (60.42 KB) |
• s1-2023-190601018-di.pdf (84.85 KB) |
• s1-2023-190601018-bab1.pdf (182.51 KB) |
• s1-2023-190601018-bab5.pdf (56.47 KB) |