EKSPLORASI CENDAWAN ENDOFIT ASAL DAUN TANAMAN KARET (HEVEA BRASILIENSIS MUELL. ARG.) SERTA POTENSI ANTAGONISMENYA TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN COLLETOTRICHUM

RANI ADHA NISAQ (2023), EKSPLORASI CENDAWAN ENDOFIT ASAL DAUN TANAMAN KARET (HEVEA BRASILIENSIS MUELL. ARG.) SERTA POTENSI ANTAGONISMENYA TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN COLLETOTRICHUM . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi cendawan endofit yang terdapat pada daun tanaman karet sehat dan untuk mengetahui potensi antagonismenya terhadap Colletotrichum gloeosporioides penyebab penyakit gugur daun pada tanaman karet secara in vitro. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga bulan November 2022 di Unit Riset Sungei Putih, Pusat


Penelitian Karet, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Tempat pengambilan sampel dilakukan di kebun persilangan buatan dengan ketinggian 80 m dpl. Kegiatan penelitian dilakukan pada skala laboratorium. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel daun tanaman karet yang sehat dan tidak menunjukkan gejala serangan penyakit tanaman, daun di peroleh dari beberapa klon tanaman karet pada kebun persilangan buatan yang ada di Unit Riset Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet. Kemudian daun di isolasi untuk menemukan isolat Cendawan Endofit, setelah itu dilakukan permurnian pada seluruh koloni cendawan yang tumbuh dan dianggap berbeda berdasarkan morfologi makroskopis yang meliputi warna dan bentuk koloni. Selanjutnya dilakukan identifikasi cendawan endofit secara maksroskopis dan mikroskopis untuk mengetahui genus cendawan berdasarkan buku kunci spesies cendawan oleh Watanabe (2002).


Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial, yaitu menggunakan media padat PDA (Potato Dextrose Agar) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan yang diuji terdiri dari: P0 sebagai kontrol (Cendawan Colletotrichum gloeosporioides), P1 merupakan isolate cendawan endofit A, P2 isolat cendawan endofit B, P3 isolat cendawan endofit C, dan P4 isolat cendawan endofit D. Untuk mengetahui potensi antagonism cendawan endofit terhadap C. gloeosporioides dilakukan pengujian dengan metode dual culture yaitu menempatkan potongan miselium cendawan endofit dan cendawan C. gloeosporioides dengan diameter 5 mm pada media PDA dalam satu cawan petri yang sama (berukuran 9 cm). Posisi masing-masing cendawan diatur saling berhadapan dengan jarak 3 cm dari tepi media. Media yang diinokulasikan isolat C. gloeosporioides tanpa cendawan endofit berperan sebagai kontrol.


Identifikasi cendawan endofit hasil eksplorasi dengan menggunakan buku kunci spesies cendawan oleh Watanabe (2002), diperoleh divisi serta genus cendawan endofit yaitu: (a) Isolat CE.A termasuk kedalam divisi Basidiomycotina dengan genus Coprinus Pers.; (b) Isolat CE.B termasuk kedalam divisi Ascomycotina dengan genus Monosporacus Pollack & Ueker.; (c) Isolat CE.C termasuk kedalam divisi Deuteromycotina dengan genus Arthrobotrys Corda.; (d) Isolat CE.D termasuk kedalam divisi Ascomycotina dengan genus Chaetomium funicola Cooke.


Potensi antagonisme cendawan endofit terhadap penyakit gugur daun Colletotrichum gloeosporioides. Hasil persentase hambatan pada isolat cendawan endofit yang mampu menghambat atau menekan pertumbuhan misellium cendawan C. gloeosporioides dengan nilai berkisar diantara 40% hanya terdapat pada isolat cendawan endofit C (Arthrobotrys Corda) pada perlakuan P3 dengan rerata persentase daya hambat sebesar 40,94% yang termasuk ke dalam kriteria persentase daya hambat sedang.


Gejala yang diamati pada uji patogenesitas menggambarkan bahwa tidak ada benih yang berkecambah lalu mati, pada penelitian ini memperoleh banyak benih berkecambah dengan sehat. Persentase infeksi tertinggi terjadi pada kontrol cendawan (C.gloeosporioides) mencapai 90%, cendawan endofit isolat CE.A mencapai 60%, cendawan endofit isolat CE.D mencapai 45%. Sedangkan persentase infeksi terendah terjadi pada cendawan endofit isolat CE.B sebesar 20%, cendawan endofit isolat CE.C hanya mencapai 15%. Hasil persentase infeksi ini menyatakan bahwa benar cendawan C. gloeosporioides mampu menyebabkan penyakit hingga kematian pada benih sawi.

Kata kunci : NO KEYWORD

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : RANI ADHA NISAQ
Fakultas : Fakultas Pertanian
Program.Studi : Agroteknologi (2023)
Tanggal disimpan : 07-09-2023 10:05
Terakhir diubah : 07-09-2023 10:06
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2023
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=4458
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!