PENGARUH PEMBERIAN JENIS PUPUK ORGANIK DAN JUMLAH BIBIT PERLUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS L)

Kartini (2022), PENGARUH PEMBERIAN JENIS PUPUK ORGANIK DAN JUMLAH BIBIT PERLUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS L) . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik dan jumlah bibit per lubang tanaman terhadap pertumbuhan tanaman serai wangi serta interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra Langsa. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yang dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan April 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama jenis pupuk organik dengan notasi (P), yang terdiri dari 3 taraf, yaitu :  P1= pupuk kandang ayam (100 gram/ polybag), P2 = pupuk kandang kambing (100 gram/polybag), dan P3 = pupuk kandang sapi (100 gram/polybag). Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang tanam dengan notasi (J) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : J1= 2 bibit / lubang tanam, J2 = 3 bibit / lubang tanam, dan J3 = 4 bibit / lubang tanam. Parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan diameter batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis pupuk organik berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman serai wangi (umur 14, 28, dan 84 HST), jumlah daun (umur 14, 42, dan 70 HST), dan jumlah anakan (umur 28, 42, dan 56 HST). Namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter diameter batang pada seluruh umur hari pengamatan. Hasil terbaik diproleh pada perlakuanP3 (pupuk kandang sapi). Jumlah bibit per lubang tanam berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun (umur 14, 28, dan 56 HST), dan jumlah anakan (umur 14, 28, 42, 56, dan 84 HST). Namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman dan parameter diameter batang pada seluruh umur hari pengamatan. Hasil terbaik diproleh pada perlakuan J3 (4 / lubang tanam). Interaksi antara jenis pupuk organik dan jumlah bibit per lubang tanam berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman (umur 28, 42, dan 70 HST), jumlah daun(umur 70 HST), dan jumlah anakan (umur 56 HST). Namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter diameter batang pada seluruh umur pengamatan. Adapun hasil interaksi terbaik bervariasi pada parameter tinggi tanaman umur 28 HST pada kombinasi perlakuan P3J1, umur 42, dan 70 HST P2J2, jumlah daun umur 70 HST pada kombinasi perlakuan P2J2, dan jumlah anakan umur 56 HST pada kombinasi perlakuan P2J3.

Kata kunci : Serai Wangi, Pupuk Organik, Jumlah Bibit

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : Kartini
Fakultas : Fakultas Pertanian
Program.Studi : Agroteknologi (2022)
Tanggal disimpan : 08-07-2022 11:20
Terakhir diubah : 22-07-2022 12:32
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2022
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=2979
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!