PENGARUH EKSTRAK DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L) TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA ALANG – ALANG (Imperata cylindrica Linn Beauv )

RICKA DEWI FITRI (2018), PENGARUH EKSTRAK DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L) TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA ALANG – ALANG (Imperata cylindrica Linn Beauv ). Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang memiliki dampak negatif
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Tanaman gulma memiliki peranan
sebagai bioherbisida alami yang dapat digunakan untuk melindungi tanaman
pertanian dari proses kompetisi pada areal pertanian. Tujuan dari penelitian ini
adalah Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Babadotan (Ageratum
conyzoides L) terhadap pertumbuhan gulma alang – alang (Imperata cylindrica
Linn Beauv). Untuk menentukan konsentrasi optimum ekstrak daun Babadotan
(Ageratum conyzoides L) yang dapat menghambat pertumbuhan gulma alangalang
(Imperata cylindrica Linn Beauv). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan rancangan acak lengkap (RAL) Non faktorial sebanyak 6 perlakuan dan 4 pengulangan. Adapun perlakuan yang
digunakan adalah P0 (kontrol), P1 (konsentrasi 5 %), P2 (konsentrasi 10 %), P3
(konsentrasi 15 %), P4 (konsentrasi 20 %) dan P5 (konsentrasi 25 %). Kemudian
dianalisis dengan menggunakan uji Anova. Diperoleh data anova pertumbuhan
tinggi tanaman alang-alang pada setiap perlakuan dengan hasil yang berpengaruh
nyata pada taraf 5 % dan berpengaruh sangat nyata pada taraf 1 % yaitu
ditunjukkan pada hasil F hitung ≥ F tabel (5 %) dan F v hitung ≥ F tabel (1 %). Hasil F
yaitu 15,18 ≥ 2,77 (5 %) dan 15,18 ≥ 4,25 (1 %), dan untuk jumlah daun tanaman
alang-alang pada setiap perlakuan diperoleh dengan hasil yang berpengaruh nyata
pada taraf 5 % dan berpengaruh sangat nyata pada taraf 1 % yaitu ditunjukkan
pada hasil F hitung ≥ F tabel (5 %) dan F hitung ≥ F tabel (1 %). Hasil F yaitu 6,730 ≥
2,77 (5 %) dan 6,730 ≥ 4,25 (1 %). Dosis penggunaan ektrak babadotan yang
paling baik yaitu pada perlakuan P5 dengan konsentrasi 25 %. Karena ekstrak
daun babadotan mengandung alelopati paling tinggi, sehingga dapat merusak
bahkan mematikan tanaman alang-alang (Imperata cylindrica Linn Beauv).
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ada pengaruh yang nyata pemberian
ekstrak daun babadotan terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada tanaman
alang-alang. Disarankan bagi petani untuk menggunakan bioherbisida alami dari
daun babadotan dengan konsentrasi yang tinggi karena dari hasil penelitian
adanya pengaruh yang mengakibatkan tanaman alang-alang rusak yaitu daunnya
berbah warna menjadi cokelat dan tinggi tanamannya cukup lambat bahkan
mengalami kematian.

Kata kunci : Babadotan (Ageratum conyzoides L), Ekstrak, Alang-alang (Imperata cylindrica Linn Beauv), Pertumbuhan

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : RICKA DEWI FITRI
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Biologi (2018)
Tanggal disimpan : 11-01-2019 09:59
Terakhir diubah : 11-01-2019 09:59
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2018
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=29
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!