PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH PADA KELAS V SD NEGERI 2 LANGSA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Yulia Rahma Putri (2021), PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH PADA KELAS V SD NEGERI 2 LANGSA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa kurang dalam keterampilan memanipulasi bentuk jaring-jaring kubus dan balok, dan ditemukan permasalahan bahwa hasil belajar siswa tidak mencapai KKM yang telah ditetapkan.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada materi jaring-jaring kubus dan balok menggunakan metode pemecahan masalah pada kelas V SD Negeri 2 Langsa tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas V SD Negeri 2 Langsa berjumlah 32 siswa. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 siklus dengan instrument penelitian yaitu RPP, LKS, Lembar observasi penilaian afektif dan psikomotorik siswa. Analisis data hasil penelitian ini dengan statistic deskriptif  yaitu analisis data sederhana yang melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, pemaparan data, analisis data dan intepretasi data.

Hasil penelitian hasil belajar siswa meningkat dibuktikan dengan perolehan dari siklus I, II Dan III, Pada hasil kognitif siswa di siklus I memperoleh ketuntasan belajar sebanyak 78% (25 siswa) dengan rata-rata 80, ini belum menunjukkan keberhasilan. Disiklus II terjadi peningkatan sebanyak 84,37 (27 siswa) dengan rata-rata 87,43 dan telah mencapai indicator keberhasilan. Selanjutnya di siklus III kembali meningkat menjadi 87,5 dengan rata-rata 83,29. Pada hasil Afektif siswa di siklus I memperoleh ketuntasan belajar sebanyak 87,5% dengan rata-rata 75,25. Ini belum menunjukkan keberhasilan. Disiklus II terjadi peningkatan sebanyak 100 (32 siswa) dengan rata-rata 82,43 dan telah mencapai indicator keberhasilan. Selanjutnya di siklus III kembali meningkat menjadi 100 dengan rata-rata 97,63. Adapun pada hasil psikomotorik siswa di siklus I memperoleh ketuntasan belajar sebanyak 85,5% dengan rata-rata 73,89. Ini belum menunjukkan keberhasilan. Disiklus II terjadi peningkatan sebanyak 90,62 (32 siswa) dengan rata-rata 91,38 dan telah mencapai indicator keberhasilan. Selanjutnya di siklus III kembali meningkat menjadi 96,87 dengan rata-rata 91,38.ini menunjukkan psikomotor siswa telah mencapai indikantor keberhasilan.

Dari pemaparan di atas maka disarankan bahwa strategi pembelajaran aktif pemecahan masalah menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengembangkan keterampilan guru dalam menciptakan pembelajaran aktif yang menyenangkan bagi siswa

File ::(login required)