DEVIASI BUDAYA JAWA DALAM PROSESI KEMATIANMASYARAKAT JAWA DESA KARANG ANYAR TAHUN 2014 – 2018

RAFINA YULANDARI (2018), DEVIASI BUDAYA JAWA DALAM PROSESI KEMATIANMASYARAKAT JAWA DESA KARANG ANYAR TAHUN 2014 – 2018 . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Adat istiadat dapat mencerminkan jiwa suatu masyarakat atau bangsa dan
merupakan suatu kepribadian dari suatu masyarakat atau bangsa. Tingkat
peradaban, cara hidup yang modern seseorang tidak dapat menghilangkan tingkah
laku atau adat istiadat yang hidup dan berakar dalam masyarakat.Upacara atau
selametan ngesur tanah merupakan upacara kematian yang diselenggarakan pada
saat hari meninggalnya seseorang. Tradisi ini dilakukan setiap ada orang yang
meninggal dunia dan dilaksanakan oleh keluarga yang ditinggalkan.
Tujuan penelitian ini adalah (1). Untuk mengetahui deviasi budaya Jawa
dalam prosesi kematian masyarakat Jawa Desa Karang Anyar tahun 2014-2018
(2) Untuk mengetahui prosesi kematian masyarakat Jawa Desa Karang Anyar
tahun 2014 – 2018.
Dalam penelitian ini penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
deskripstif kualitatif atau disebut juga naturalistik. Dimana data yang diperoleh
dinyatakan dalam keadaan yang sebenarnya atau sebagaimana adanya, tanpa ada
rekayasa ataupun manipulasi. Dengan maksud dari penelitian kualitatif ini adalah
proses penelitian yang menghasilkan data deskripsif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dan perilaku yang diminati dari subjek yang diteliti, kemudian diarahkan
pada suatu latar belakang dan individu secara holistic.
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh Upacara ngesur tanah
merupakan upacara prosesi kematian yang dilaksanakan sebagai bentuk adat atau
tradisi masyarakat Desa Karang Anyar yang sudah menjadi warisan leluhur yang
patut untuk dilestarikan, Tradisi ngesur tanah ini memiliki syarat-syarat dalam
proses pelaksanaan,syarat yang harus dilakukan adalah memasak makanan yang
akan diberikan oleh warga berupa nasi putih, Ayam goreng, Mie goreng,
kerupuk,sambal goreng atau Gebing (kelapa yang dipotong-potong dan digoreng)
lalu dilakukan makan bersama setelah tahlilan dan doa .Makna bagi masyarakat
Jawa Desa Karang Anyar sebagai bentuk sedekah dan silahturahmi dan juga
memiliki nilai-nilai filosofis yang terkandung didalamnya yaitu nilai spritual
(kegamaan), kedamaian, dan persatuan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan maka terdapat
beberapa saran yaitu mengharapkan masyarakat dapat memahami arti dari sebuah
adat istiadat yang telah turun temurun walaupun sedikit ada perubahan dalam
pelaksanaan dahulu dan pelaksanaan sekarang tetapi masyarakat tetap dapat
melestarikan adat yang telah diwarisi oleh nenek moyang.


 

Kata kunci : Kata kunci: Adat, Deviasi , Prosesi Kematian.

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : RAFINA YULANDARI
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Sejarah (2018)
Tanggal disimpan : 12-02-2020 11:18
Terakhir diubah : 12-02-2020 11:18
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2018
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=274
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!