Pencarian
ANALISIS MISKONSEPSI MATEMATIKA SISWA SMK NEGERI 1 LANGSA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT PADA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19
Erkyu Simamora (2022),
ANALISIS MISKONSEPSI MATEMATIKA SISWA SMK NEGERI 1 LANGSA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT PADA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19
. Skripsi, Universitas Samudra.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi pembelajaran daring dimasa pandemi covid-19. Pembelajaran daring merupakan solusi terbaik untuk melanjutkan studi dimasa pandemi. Belajar daring adalah pembelajaran pada tahun 2020 yang belum familiar dari yang biasanya tatap muka menjadi online. Hal ini mengakibatkan banyak siswa mengeluh, kesulitan dan bahkan malas belajar. Sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan konsep atau dikenal dengan miskonsepsi dalam mempelajari matematika.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apasaja jenis dan penyebab terjadinya miskonsepsi matematika siswa SMK Negeri 1 Langsa dalam menyelesaikan soal persamaan dan fungsi kuadrat pada pembelajaran daring dimasa pandemi covid-19 tahun ajaran 2020/2021.
Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan instrumen tes sesuai indikator miskonsepsi berbentuk uraian (essay) dan wawancara tak terstruktur. Subjek pada penelitian ini merupakan lima subjek yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan pengecekan keabsahan data dengan triangulasi teknik dan sumber, selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis dengan tiga tahapan yakni reduction (reduksi data), display (penyajian data) dan verification (penarikan kesimpulan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis miskonsepsi yang dialami siswa kelas X Akuntansi SMK Neger 1 Langsa meliputi miskonsepsi korelasional, miskonsepsi teoritikal, miskonsepsi sistematika, miskonsepsi dasar dan kesalahan dalam interpretasi bahasa. Sedangkan penyebab terjadinya miskonsepsi adalah (a) Rendahnya minat belajar siswa dalam mempelajari matematika (b)Pembelajaran daring yang belum optimal dilaksanakan di sekolah menjadikan siswa mengalami miskonsepsi (c) Kurangnya interaksi pembelajaran antara guru dan siswa mengakibatkan terjadinya miskonsepsi.
Diharapkan kepada guru matematika hendaknya mampu menggunakan media pembelajaran atau metode pembelajaran yang lebih menarik agar siswa memiliki ketertarikan untuk belajar matematika. Sekolah seharusnya menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung dalam proses belajar mengajar materi matematika bagi peserta didik sehingga guru lebih dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya terutama dalam pembelajaran daring. Orang tua disarankan agar senantiasa memberikan perhatian lebih kepada anaknya agar kesulitan-kesulitan belajarnya dalam matematika dapat diminimalisir. Disarankan bagi peneliti selanjutnya yang mengangkat masalah miskonsepsi untuk dapat meneliti miskonsepsi matematika tentang materi matematika lainnya
Kata kunci : Miskonsepsi, Pembelajaran Daring, Covid-1
File ::(login required)
Tipe Items | : Skripsi |
Penulis/Penyusun | : Erkyu Simamora |
Fakultas | : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan |
Program.Studi | : Pendidikan Matematika (2022) |
Tanggal disimpan | : 03-02-2022 11:53 |
Terakhir diubah | : 22-03-2022 11:56 |
Penerbit | : Langsa, Universitas Samudra, 2022 |
URI | : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=2424 |
Root | : https://www.unsam.ac.id |