ANALISIS BUKU PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X DI KOTA LANGSA BERDASARKAN KATEGORI LITERASI SAINS

Bela veronika br. Karo (2022), ANALISIS BUKU PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X DI KOTA LANGSA BERDASARKAN KATEGORI LITERASI SAINS. Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Pada era revolusi industri 4.0 terjadi perubahan yang sangat pesat baik dalam bidang industri maupun bidang lainnya. Faktor dari kemajuan teknologi adalah pengetahuan sains dapat dikatakan bahwa kemajuan teknologi suatu negara juga dipengaruhi oleh pendidikan di negara tersebut. Buku adalah komponen pendidikan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Pemilihan buku ajar yang tepat diharapkan akan meningkatkan pemahaman sains siswa dan meningkatkan literasi sains siswa. Buku yang dapat meningkatkan literasi sains harus melibatkan aspek-aspek yang mengandung literasi sains yaitu aspek konten, proses, dan konteks.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kategori Literasi Sains pada buku pelajaran fisika SMA kelas X di Kota Langsa, dan mengetahui besar proporsi kategori literasi sains yang terdapat pada buku tersebut.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini melakukan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Adapun yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah buku fisika, dan yang menjadi objek adalah literasi sains. Analisis dilakukan oleh guru SMA Negeri 1 Langsa dan SMA Negeri 3 Langsa. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan persentase. Dimana buku akan dianalisis, dan hasil analisis akan diubah dalam bentuk persentase.

Rata-rata hasil analisis literasi sains buku A pada kategori pengetahuan sains memperoleh persentase sebesar 75,8%, kategori penyelidikan hakikat sains sebesar 85%, kategori sains sebagai cara berpikir sebesar 58,3%, dan kategori interaksi sains, teknologi dan masyarakat sebesar 20%. Keseluruhan hasil analisis literasi sains pada buku A sebesar 70,59% dengan kategori baik. Rata-rata hasil analisis literasi sains buku B pada kategori pengetahuan sains memperoleh persentase sebesar 70,83%, kategori penyelidikan hakikat sains sebesar 75%, kategori sains sebagai cara berpikir sebesar 57,5%, dan kategori interaksi sains, teknologi dan masyarakat sebesar 20,8%. Keseluruhan hasil analisis literasi sains pada buku B sebesar 56% dengan kategori cukup.

Saran yang diajukan adalah sekolah diharapkan lebih memperhatikan kualitas buku yang dipakai untuk belajar di sekolah, agar pendidikan sains dapat berjalan lebih baik, dan penulis buku diharapkan untuk menambahkan proporsi kategori literasi sains sehingga siswa dapat memahami sains dengan lebih maksimal.

File ::(login required)