SUATU TINJAUAN TENTANG POLITIK PASIFIKASI DI ACEH TIMUR PADA MASA KOLONIAL BELANDA TAHUN 1908-1942

Muhammad Rivaldi (2021), SUATU TINJAUAN TENTANG POLITIK PASIFIKASI DI ACEH TIMUR PADA MASA KOLONIAL BELANDA TAHUN 1908-1942. Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Dalam rangka perluasan wilayah dan kekuasaan tersebut, pemerintah Hindia Belanda mempersiapkan eskpedisi militer untuk memaksa dan menaklukkan berbagai kesultanan di nusantara juga termasuk kesultanan di Aceh, yang tujuannya untuk bersedia menyerahkan kekuasaannya atau yang belum dikuasai secara langsung oleh Kolonial. Dalam upaya menerapkan politik pasifikasi di Aceh merupakan yang paling tidak mulus seperti daerah nusantara lainya dimana upaya Belanda yang sangat melelahkan sepanjang sejarah kolonialisasi di nusantara. Mengapa munculnya politik pasifikasi di Aceh Timur tahun 1908-1942, bagaimana akibat yang di timbulkan oleh politik pasifikasi kolonial Belanda di Aceh Timur tahun 1908-1942. Tujuan penelitian ingin mengetahui mengapa munculnya politik pasifikasi di Aceh Timur tahun 1908-1942. Ingin mengetahui bagaimana akibat yang di timbulkan oleh politik pasifikasi kolonial Belanda di Aceh Timur tahun 1908-1942. Imbas dan pengaruh politik pasifikasi terhadap Belanda dan Aceh Timur antara lain: Politik, Ekonomi, Sosial dan pendidikan. Penelitian ini mengguanakan metode historis dengan 4 langkah-langkah. Heuristik merupakan pencarian sumber-sumber sejarah untuk melakukan penelitian. Kemudian setelah melakukan mengumpulkan sumber tahap selanjutnya adalah kritik sumber untuk menentukan keautentikan dan kredibilitas sumber sejarah. Interpretasi adalah langkah ketiga setelah proses pencarian sumber (heuristik) dan kritik sumber atau verifikasi dilakukan. Historiografi merupakan usaha mensintesiskan seluruh hasil penelitianatau penemuan yang berupa data-data dan fakta-fakta sejarah menjadi suatu penelitian yang utuh, baik itu berupa karya besar maupun hanya berupa makalah kecil. Hasil penelitian, politik pasifikasi di Aceh Timur berakibat pada faktor ekonomi, faktor politik dan geografi juga menjadi pertimbangan dalam perluasan kekuasaan Belanda di Aceh Timur yang berimbas pada Politi, Belanda melakukan pendekatan secara non-militer. Untuk itu, Belanda menerapkan cara baru dalam operasi militer dengan tetap diteruskan dengan banyak mempelajari terus-menerus tentang pengenalan bangsa Aceh. Selain itu Ekonomi, dimana Pemerintah Hindia Belanda beranggapan bahwa jika ekonomi daerah dan ekonomi rakyat maju, maka penghidupan rakyat akan menjadi lebih baik dan lebih makmur, sehingga ketentraman dan ketertiban daerah akan lebih terjamin. Sosial Pada masa Kolonial Belanda hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat Aceh yang menempatkan pihak-pihak tertentu (individu, keluarga, kelompok, kelas) didalam posisi-posisi sosial tertentu berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang berlaku pada suatu masyarakat pada waktu itu. Politik ethis telah memberi pengaruh yang sangat luas bagi pendidikan masyarakat Indonesia termasuk bagi pendidikan rakyat di Aceh yang melahirkan pendidikan Barat di Aceh Timur.

Kata kunci : Politik Pasifikasi . Aceh Timur masa kolonial

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : Muhammad Rivaldi
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Sejarah (2021)
Tanggal disimpan : 25-10-2021 15:18
Terakhir diubah : 17-11-2021 15:51
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2021
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=1798
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!