PENERAPAN ASAS ULTIMUM REMEDIUM TINDAK PIDANA PELANGGARAN BAKU MUTU AIR LIMBAH (Studi Kasus Nomor: 163/Pid.B/2013/PN.LGS)

TRI ARIGA RANTONI (2018), PENERAPAN ASAS ULTIMUM REMEDIUM TINDAK PIDANA PELANGGARAN BAKU MUTU AIR LIMBAH (Studi Kasus Nomor: 163/Pid.B/2013/PN.LGS) . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak
konstitusional bagi setiap warga negara Indonesia seperti yang disebutkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu negara,
pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan berkewajiban untuk melakukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaksanaan pembangunan
berkelanjutan agar dapat tetap menjadi sumber penunjang bagi rakyat dan
makhluk hidup lainnya. Penerapan ketentuan dalam penegakan hukum lingkungan
bagi pelanggar dan perusak lingkungan, penerapan pidananya harus tetap
memperhatikan asas ultimum remedium sebagai upaya terakhir setelah penerapan
penegakan hukum administrasi dianggap tidak berhasil.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan secara
umum tentang pengaturan hukum asas ultimum remedium dalam penegakan
hukum pidana lingkungan hidup. Selain itu juga untuk mengetahui tentang
prosedur penetapan baku mutu dalam lingkungan hidup, serta untuk mengetahui
tentang penerapan asas ultimum remedium dalam tindak pidana lingkungan hidup
yang berkaitan dengan baku mutu lingkungan hidup.
Metode penelitian yang dilakukan secara spesifikasi melalui kajian yuridis
normatif dan yuridis empiris. Penelitian secara yuridis normatif dilakukan dengan
mengumpulkan data-data sekunder melalui literatur baik dari buku-buku dan
bahan kepustakaan lainnya, sedangkan penelitian secara yuridis empiris adalah
dengan mengumpulkan data-data dari lapangan yang merupakan hasil wawancara
dari pihak yang terkait yang dijadikan responden sebagai sampel dalam penelitian.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah masih banyak
perusahaan-perusahaan yang masih melanggar lingkungan dengan melampaui
baku mutu yang telah ditetapkan sehingga limbah yang dihasilkan mencemari
lingkungan dan mengancam kehidupan di sekitarnya. Dengan sengaja melakukan
pencemaran terhadap lingkungan tanpa melakukan proses pengolahan berarti telah
melakukan tindak pidana lingkungan yang akhirnya dapat dikenakan asas ultimum
remedium.  Agar tidak terjadi pelanggaran dalam pencemaran lingkungan hidup, setiap
usaha atau kegiatan yang dapat berpotensi melakukan pencemaran sebelum
beroperasi harus terlebih dahulu dilengkapi dengan pembuatan dokumen dan izin
lingkungan hidup dan harus dilengkapi dengan pembuatan instalasi pengolahan
limbah.

Kata kunci : ultimum remedium, lingkungan hidup, baku mutu.

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : TRI ARIGA RANTONI
Fakultas : Fakultas Hukum
Program.Studi : Ilmu Hukum (2018)
Tanggal disimpan : 21-02-2019 09:56
Terakhir diubah : 21-02-2019 09:56
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2018
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=173
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!