APLIKASI BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK DAN TARAF KAPUR DOLOMIT PADA BUDIDAYA KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGAEA, L) DI LAHAN KERING MASAM SKRIPSI

Ahmad kamal (2021), APLIKASI BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK DAN TARAF KAPUR DOLOMIT PADA BUDIDAYA KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGAEA, L) DI LAHAN KERING MASAM SKRIPSI . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Ahmad Kamal, “Aplikasi Berbagai Jenis Bahan Organik dan Taraf Kapur Dolomit pada Budidaya Kacang Tanah (Arachis hypogaea, L) di Lahan Kering Masam”. dibawah bimbingan Syamsul Bahri, sebagai Pembimbing Utama dan Muhammad Syahril sebagai Pembimbing Anggota.
Tujuan penelitian untuk mengetahui aplikasi berbagai jenis bahan organik dan taraf kapur dolomit pada budidaya kacang tanah (Arachis hypogaea, L) di lahan kering masam. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra, Kecamatan Langsa Lama. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan perlakuan yang dicobakan adalah jenis bahan organik (B), yang terdiri dari 4 taraf yaitu : B0 = Tanpa bahan organik (kontrol), B1 = pupuk kandang sapi 30 ton/ha (2,61 kg/plot), B2 = pupuk kandang ayam 30 ton/ha (2,61 kg/plot), B3 = pupuk kandang kambing 30 ton/ha (2,61 kg/plot) dan Faktor pengapuran (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : P0 = Tanpa pengapuran (kontrol), P1 = 1,5 ton/ha (108 gram/plot), P2 = 3 ton/ha (216 gram/plot), P3 = 4,5 ton/ha (324 gram/plot) Untuk menggambarkan pertumbuhan tanaman kacang tanah dilakukan pengamatan terhadap tinggi tinggi tanaman umur 20, 40 dan 60 Hari Setelah Tanam (HST), jumlah cabang, bobot biji kering per tanaman sampel, bobot biji kering per plot, bobot 100 biji kering, jumlah polong per sampel. Perlakuan berbagai jenis bahan organik berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 60 HST, jumlah cabang, jumlah bobot biji kering per tanaman sampel, jumlah bobot biji kering per tanaman per plot dan jumlah polong per sampel dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 20 dan 40 HST dan bobot 100 biji kering. Jenis pupuk organik terbaik diperoleh pada perlakuan B2 yaitu pupuk kandang ayam 30 ton/ha (2,61 kg/plot).
Perlakuan taraf kapur dolomit berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 60 HST, jumlah bobot biji kering per tanaman sampel, jumlah bobot biji kering per tanaman per plot dan berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang, jumlah polong per sampel namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 20 dan 40 HST dan bobot 100 biji kering. Kapur dolomit terbaik diperoleh pada perlakuan P3 yaitu taraf kapur dolomit 4,5 ton/ha (324 gram/plot).
Interaksi antara berbagai jenis bahan organik dengan taraf kapur dolomit berpengaruh nyata terhadap parameter, jumlah cabang umur 60 HST dan jumlah bobot biji kering per plot namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter lainnya. Kombinasi terbaik dijumpai pada kombinasi perlakuan B2P3 yaitu pupuk kandang ayam 30 ton/ha dan taraf kapur dolomit 4,5 ton/ha (324 gram/plot). Sesuai dengan hasil penelitian ini untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman kacang tanah terbaik disarankan menggunakan pupuk kandang ayam 30 ton/ha dan taraf kapur dolomit 4,5 ton/ha (324 gram/plot).

Kata kunci : Bahan Organik, Taraf Kapur Doromit, Budidaya Kacang Tanah(Arachis hypogaea, L), Lahan Kering Masam

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : Ahmad kamal
Fakultas : Fakultas Pertanian
Program.Studi : Agroteknologi (2021)
Tanggal disimpan : 15-06-2021 12:18
Terakhir diubah : 24-06-2021 16:20
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2021
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=1321
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!