Pencarian
PENGARUH PEMBEROKAN DAN KEPADATAN TERHADAP KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN PATIH (PANGASIUS HYPOPTHALMUS) PADA TRANSPORTASI SISTEM TERTUTUP
Nurafrida (2021),
PENGARUH PEMBEROKAN DAN KEPADATAN TERHADAP KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN PATIH (PANGASIUS HYPOPTHALMUS) PADA TRANSPORTASI SISTEM TERTUTUP. Skripsi, Universitas Samudra.
ABSTRAK
Ikan patin (Pengasius hypopthalmus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar yang secara geografis tersebar hampir seluruh indonesia, daging ikan patin memiliki kalori dan protein yang cukup tinggi, rasa dagingnya khas, enak dan lezat dan gurih sehingga digemari oleh masyarakat, hal ini terlihat dari usaha pembesaran ikan patin yang dilakukan oleh masyarakat, namun banyaknya usaha pembesaran ikan patin tidak sebanding dengan ketersedian benih sehingga kebutuhan benih didatangkan dari luar daerah, berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan penelitian untuk meningkatkan efesiensi khususnya untuk benih ikan patin agar kematian bisa diminimalisir sehingga transportasi menjadi lebih efesien. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Samudra, dengan tujuan untuk mengetahui lama waktu pemberokan dan kepadatan yang tepat, serta kombinasi antara kedua perlakuan tersebut pada transportasi benih ikan patin (Pangasius hypopthalmus)pada sistem transportasi tertutup,yang ditransportasikan selama 8 jam perjalanan dan 7 hari pemeliharaan, dan diberi pakan dengan fekuensi 3 kali sehari, pagi, siang dan sore. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial, yang terdiri atas 16 kombinasi perlakuan setiap perlakuan diulang 2 kali, sehingga diperoleh 32 satuan percobaan, perlakuan pemberokan dilakukan selama 0, 12, 24 dan 36 jam. Pemberokan terlebih dahulu dilakukan dengan 36 jam pemberokan, diikuti 24 jam, 12 jam dan tanpa pemberokan dan benihikanpatindimasukkankedalam mediadibedakandalam4 kepadatan, yaitukepadatan 5, 10, 15, dan 20ekor/1L air, dengan masing-masing kombinasi perlakuan. Hasil panelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberokan terbaik terdapat pada P3 (pemberokan 36 jam), perlakuan kepadatan terbaik terdapat pada perlakuan K3 (kepadatan 15 ekor) dan pada kombinasi perlakuan terbaik terdapat pada P3K4 (pemberokan 36 jam dengan kepadatan 20 ekor).
Kata kunci : Ikan patin (Pangasius hypopthalmus), Pemberokan, Kepadatan, Kelulushidupan, Transportasi TertutupFile ::(login required)
Tipe Items | : Skripsi |
Penulis/Penyusun | : Nurafrida |
Fakultas | : Fakultas Pertanian |
Program.Studi | : Akuakultur/Budidaya Perairan (2021) |
Tanggal disimpan | : 10-06-2021 15:50 |
Terakhir diubah | : 06-07-2021 12:29 |
Penerbit | : Langsa, Universitas Samudra, 2021 |
URI | : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=1316 |
Root | : https://www.unsam.ac.id |