MASYARAKAT NELAYAN KUALA BUGAK PEUREULAK DALAM MASA KONFLIK ACEH 2000 - 2005

Susi Zahlianur (2017), MASYARAKAT NELAYAN KUALA BUGAK PEUREULAK DALAM MASA KONFLIK ACEH 2000 - 2005 . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Luas wilayah Gampong Kuala Bugak mempunyai yaitu 6.30 Km2. Saat ini Gampong Kuala Bugak di pimpin oleh T. Fauzi, Geuchik menjabat mulai pertengahan 2015 hingga sekarang ini, dengan jumlah KK 180 dari jumlah keseluruhan penduduk yaitu 335 laki-laki dan perempuan 331 dengan total berjumlah 666 jiwa. Ketika masa konflik Aceh yang berkepanjangan daerah peurelak khususnya di Gampong Kuala Bugak merupakan daerah yang dikenal basis konflik di Aceh. Namun kondisi Gampong Kuala Bugak sebagai salah satu gampong kecil di kecamatan peureulak kian bangkit meskipun berlahan. Tujuan penelitian adalah untuk mengatahui situasi Gampong Kuala Bugak menjelang konflik Aceh khususnya pesisir Aceh timur. Unutk membuktikan keadaan masyarakat nelayan Gampong Kuala Bugak peureulak dalam masa konflik Aceh, dan usaha apa saja yang dilakukan nelayan Gampong Kuala Bugak pada masa konflik Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian tentang riset tayang sifat deskriptif bukan angka namun data yang diambil adalah data berupa gejala-gejala, kejadian dan peristiwa yangb kemudian dianalisis dalam bentuk kategori yang berupa data primer dan data skunder. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih di tunjukkan dalam penelitian kualitatif ini. Namun landasan tiori dimamfaatkan sebagai pemandu agar fokus, penelitian agar sesuai fakta di lapangan dan disamping itu di gunakan metode deskriptif jenis penelitian lapangan ini juga termaksud ketegori field research (penelitian lapangan). Hasil penelitian menunjukan bahwa warga Gampong Kuala Bugak masih bisa beraktifitas seperti biasa, baik dalam mencari nafkah maupun dalam kehidupan sehari-hari tanpa dan rasa takut maupun tekanan dari pihak manapun. Dan kemudian Perkembangan kehidupan masyarakat Gampong Kuala Bugak pada masa konflik sangat terlihat, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, hingga pada tingkat pendidikan dalam masyarakat Gampong Kuala Bugak, maka dari kesemua hal tersebut mengalami penurunan yang signifikan, terlebih-lebih dari segi ekonomi dan pendidikan. Dan adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh warga Gampong Kuala Bugak diantaranya, terus bertahan hidup dengan cara bermata pencaharian ke laut, tambak dan juga keladang yang mana dari semua hal tersebut dilakukan dengan keadaan yang tertekan. Kepada pihak Pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya perlu membina bagi setiap gampong yang berdampak negatif dari akibat konflik, sehingga pembangunan desa dan masyarakat akan lebih cepat berkembang dan tumbuh sesuai dengan daerah-daerah lain. Karena konflik Aceh merupakan konflik yang terjadi secara berkempanjangan, maka perlu penanganan khusus dalam membina masyarakat agar tidak terjadinya lagi hal-hal yang telah masyarakat rasakan dahulu kedepannya.

Kata kunci : Kuala Bugak, Konflik dan Penduduk.

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : Susi Zahlianur
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Sejarah (2017)
Tanggal disimpan : 06-04-2021 10:10
Terakhir diubah : 08-04-2021 12:30
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2017
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=1164
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!