NILAI-NILAI FILOSOFIS TRADISI MANUK SANGKEP PADA UPACARA PERKAWINAN DAN FUNGSINYA DALAM PEWARISAN BUDAYA BAGI MASYARAKAT SUKU KARO (STUDI KASUS DI DESA RUMAH SUMBUL, KECAMATAN STM HULU, KABUPATEN DELI SERDANG)

Medika Tarigan (2024), NILAI-NILAI FILOSOFIS TRADISI MANUK SANGKEP PADA UPACARA PERKAWINAN DAN FUNGSINYA DALAM PEWARISAN BUDAYA BAGI MASYARAKAT SUKU KARO (STUDI KASUS DI DESA RUMAH SUMBUL, KECAMATAN STM HULU, KABUPATEN DELI SERDANG) . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Latar belakang munculnya tradisi manuk sangkep pada upacara adat perkawinan suku Karo, 2) Prosesi dan tata cara pelaksanaan tradisi manuk sangkep dalam upacara perkawinan, 3) Nilai-nilai filosofis pada tradisi manuk sangkep dan fungsi-nya sebagai pewarisan budaya bagi masyarakat suku Karo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Historis-Antropologis dengan ilmu bantu Etnografi. Adapun melalui penelitian kualitaf dengan pendekatan sejarah dengan ilmu bantu antropologi etnografi ini pada saat teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu terdiri dari: observasi, wawancara dan dokumentasi. Serta Teknik analisis data yang terdiri dari: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Faktor yang melatarbelakangi munculnya tradisi manuk sangkep adalah suatu hasil kebudayaan yang tercipta dari cipta karya manusia yang dilandasi oleh reka cipta nenek moyang masyarakat karo yang menjadikan ayam sebagai makanan kehormatan dan dimasak secara utuh yang berfungsi sebagai hidangan ritual yang sering dilakukan oleh mereka saat itu diberbagai pelaksaanaan adat istiadat karo pada masa itu. 2) Proses dan tata cara pelaksanaan tradisi manuk sangkep pada upacara perkawinan yaitu sebagai makanan pengantin yang disajikan berlandaskan sebagai bentuk rasa hormat kepada pencipta alam, yang dimana dalam pelaksanaannya kedua pengantin pria dan wanita didampingi oleh pihak keluarga pria untuk membawa hidangan kehormatan tersebut yang diberikan kepada pihak orangtua wanita sebagai bentuk rasa hormat kepada orangtua pihak pengantin perempuan. Dalam pelaksanaannya pada acara perkawinan acara mbaba manuk Mbur ( manuk sangkep). 3) fungsi dan cara mewariskan budaya melaui kajian tradisi manuk sangkep pada upacara perkawinan dilakukan dengan meliputi tiga jenis proses pelaksanaannya yaitumelalui proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi (pembudayaan).

Kata kunci : Filosofis, Manuk Sangkep, Perkawinan, Pewarisan Budaya, Karo

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : Medika Tarigan
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Sejarah (2024)
Tanggal disimpan : 15-07-2024 14:18
Terakhir diubah : 24-07-2024 16:20
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2024
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=6115
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!