PERBANDINGAN BUAH BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) DAN DAUN KEMANGI (OCIMUM SANCTUM) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI IKAN KEMBUNG (RASTRELLINGER SP)

Sumiati (2021), PERBANDINGAN BUAH BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) DAN DAUN KEMANGI (OCIMUM SANCTUM) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI IKAN KEMBUNG (RASTRELLINGER SP) . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Ikan merupakan salah satu komoditi bahan pangan yang mudah menggalami proses pembusukan dengan daya tahan yang sangat singkat yaitu 5-8 jam tanpa penggawetan. Penggunaan Buah belimbing wuluh dan daun kemangi dapat dijadikan alternatif sebagai pengawet ikan kembung, karena mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin dan minyak atsiri yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi ) dan daun kemangi (Ocimum sanctum ) sebagai bahan pengawet alami terhadap nilai organoleptik ikan kembung (Rastrellinger sp). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktorial, faktor 1 perbandingan ekstrak buah belimbing wuluh dan daun kemangi ,faktor 2 yaitu konsentrasi (30%, 40% dan 50%) setiap perlakuan ditambahkan 800 ml aqudest, waktu penyimpanan selama 24 jam dan menggunakan 15 panelis semi terlatih. Data organoleptik dianalisis dengan uji ANOVA  faktorial dan diuji lanjut dengan Beda Nyata Jujur (BNJ). Berdasarkan hasil penelitian uji organoleptik berupa kenampakan, tekstur, bau dan rasa memiliki pengaruh nyata terhadap penggawet alami ikan kembung dimana Fhit > Ftabel 1% dan5% yaitu, 31,85 >3,55 dan 6,01 ; 109,09 >3,55 dan 6,01 , 31,66 >3,55 dan 6,01, 33,23 >3,55 dan 6,01. Daun kemangi dengan konsentrasi 50% + 800ml aquadest lebih efektif digunakan sebagai pengawet alami ikan kembung (Rastrellinger sp) dengan nilai rerata uji organoleptik yaitu 7.

File ::(login required)