ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS V DAN PENGARUHNYA TERHADAP SISWA DOWN SYNDROME DI SDN 1 PAYA BUJOK TUNONG

Siska Safira Siregar (2020), ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS V DAN PENGARUHNYA TERHADAP SISWA DOWN SYNDROME DI SDN 1 PAYA BUJOK TUNONG. Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki karakteristik khusus yang berbeda dari anak normal. Di SDN 1 Paya Bujok Tunong adalah sekolah  yang menjalankan pendidikan inklusi, artinya sekolah ini menggabungkan siswa reguler dengan siswa yang berkebutuhan khusus berada didalam satu kelas. Dengan bergabungnya siswa reguler dengan siswa yang memiliki kekhasan (Down Syndrome), maka dari itu hai ini pasti akan menjadi fokus perhatian siswa reguler.

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa reguler mengenai siswa down syndrome di SDN 1 Paya Bujok Tunong, dan apakah pengaruh persepsi itu terhadap siswa berkebutuhan khusus down syndrome Di SDN 1 Paya Bujok Tunong.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan persepsi siswa reguler mengenai siswa down syndrome, seperti interaksi di antara mereka, bagaimana persepsi mereka mengenai teman yang berkebutuhan khusus, dan selanjutnya mendeskripsikan pengaruh persepsi itu terhadap siswa down syndrome. karena bila kita menanggapi benda misalnya (papan tulis) didalam kelas kita tidak perlu mempersoalkan bagaimana perasaannya ketika diamati. Tetapi pada persepsi mengenai (manusia) ini maka penelitian ini mencoba juga memahami pengaruh apa yang tampak dari persepsi siswa reguler terhadap siswa down syndrome.

Hasil penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Paya Bujok Tunong Langsa menunjukkan bahwa (1) Persepsi siswa melalui kesan siswa yang berlangsung setiap saat di dalam kelas dan lingkungan sekolah terhadap siswa down syndrome dapat disimpulkan persepsi siswa lebih condong kearah negatif terhadap siswa berkebutuhan khusus down syndrome (2) Dari hasil penelitian yang diperoleh, pengaruh dari persepsi yang ada bagi siswa down syndrome mengenai kekurangan fisik, kelainan sosial-emosional dan inteligensinya membuat dirinya ditolak dan dihindari oleh teman-temannya dan menjadikan perkembangan siswa down syndrome semakin terhambat.

disarankan kepada kepala sekolah, untuk menyelenggarkan bimbingan khusus, dan guru pendamping perlu diupayakan, dan segera menambahkan tatatertip siswa terkhusus untuk memberikan keterangan yang dapat di sampaikan kepada semua siswa tentang siswa berkebutuhan khusus juga merupakan bagian yang sama disekolah

File ::(login required)