EKSISTENSI PENCAK SILAT PELINTAU DI ACEH TAMIANG

Fauzi Arifandi (2020), EKSISTENSI PENCAK SILAT PELINTAU DI ACEH TAMIANG. Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

ABSTRAKSI


 


EKSITENSI PENCAK SILAT PELINTAU DI ACEH TAMIANG


 


Pencak silat adalah gerakan bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan, sehingga merupakan penguasaan gerak yang efektif dan terkendali. Selain dari penjelasan ilmu bahasa dan beberapa pengertian di atas masih banyak pendapat yang beragam di berikan oleh pendekar-pendekar yang tidak dapat di sebebutkan satu per satu namun demikian pencak silat dapat di artikan sebagai “suatu ilmu bela diri hasil daya, cipta dan warisan nenek moyang. Pencak Silat Pelintau Tamiang di kukuhkan  pada tahun 1953 yang dipimpin oleh seorang Maha Guru yang bernama Ok Said beliau berasal dari putra Tamiang asli. Pencak silat pelintau  adalah salah satu bagian dari seni budaya suku perkauman Tamiang yang dapat digelarkan sebagai suatu hasil seni budaya tetapi juga dapat pula sebagai seni bela diri yang cukup tanguh dan populer di daerah Tamiang Pada suku perkauaman Tamiang yang dikenal sebagai silat seni adalah silat song song dan silat rebas tebang, sedangkan seni bela diri adalah silat pelintau.


Tujuan melakukan penelitian ini sebagai upaya untuk mengetahui sejarah pencak silat pelintau  di Aceh Tamiang serta untuk mengetahui eksistensi pencak silat pelintau  di Aceh Tamiang.


Metode penelitian dalam skripsi adalah metode deskriktif kualitatif penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.


Hasil penelitian ini adalah Pencak Silat Pelintau Tamiang di kukuhkan  pada tahun 1953 yang dipimpin oleh seorang Maha Guru yang bernama Ok Said, beliau berasal dari putra Tamiang asli. Pencak Silat pelintau merupakan kesenian  dari Aceh Tamiang Seni silat pelintau disampaikan ditampilkan pada acara pesta-pesta perkawinan sebagai acara penyambutan tamu-tamu pada acara formal pemerintahan. Silat pelintau ini terdapat gerakan-gerakan dalam tari-tarian. Pencak silat pelintau bukan olah raga pencak silat yang dipertandingkan tapi lebih merupakan kesenian tradisional yang di pegelarkan  dalam suatu acara khusus dalam masyarakat Tamiang. Gerakan silat pelintau di iringi dengan nyanyian dan musik tradisional yang mengalunkan didominasi irama gendang seperti “tari debus” tetapi tidak menghujamkan senjata tajam ketubuh sendiri.


Bagi rekan mahasiswa dan mahasiswi di harapkan lebih mengetahui tentang eksitensi pencak silat pelintau yang ada di Aceh Tamiang dan di harapkan kepada masyarakat Aceh, khususnya Aceh Tamiang dapat melestarikan warisan budaya Aceh Tamiang khusunya silat pelintau. Serta diharapkan kepada pemerintah Aceh agar dapat melestarikan dan mempertahanan kebudayaan Aceh Tamiang yaitu silat pelintau, sehingga silat pelintau yang  telah ada dapat terus dilestarikan generasi selanjutnya.


 


Kata Kunci : Silat, Pelintau, Tamiang

Kata kunci : Silat, Pelintau, Tamiang

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : Fauzi Arifandi
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Sejarah (2020)
Tanggal disimpan : 29-09-2020 12:05
Terakhir diubah : 25-02-2021 11:26
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2020
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=603
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!