IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN TINGKAT KEKRITISAN LAHAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KRUENG LANGSA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Elita Romei Tampubolon (2024), IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN TINGKAT KEKRITISAN LAHAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KRUENG LANGSA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan memetakan lahan kritis pada DAS Krueng Langsa, mengetahui kondisi lahan yang sudah mengalami kerusakan fisik yang akan membahayakan hidrologi dan produksi pertanian, mengetahui sebaran lahan kritis pada DAS Krueng Langsa dengan menggunakan metode  Weighted Overlay dengan masing-masing bobot kemiringan lereng 20 %, tingkat bahaya erosi 20%, penggunaan lahan 50%, dan manajemen lahan 10%. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan September 2023. Penelitian ini menggunakan metode survei, dianalisa menggunakan perangkat lunak System Informasi Geografis (SIG) 10.3 yang di analisis menggunakan metode Weighted Overlay. Pelaksanaan penelitian meliputi pengumpulan data Spasial (Data Shapefile Administrasi Kota Langsa, Digital Elevation Model (DEM), Kemiringan Lereng, Data Shapefile Jenis Tanah, Shapefile Data Curah Hujan, Shapefile Manajemen Lahan, dan Shapefile Data Penggunaan Lahan yang diperoleh dari instansi-instansi dan studi kepustakaan. Identifikasi lahan kritis dilakukan berdasarkan kawasan budidaya pertanian. Parameter penentu lahan kritis antara lain kemiringan lereng, tingkat bahaya erosi, penggunaan lahan dan manajemen lahan. Setiap parameter mempunyai bobot yang berbeda, kemiringan lereng bobot (20%), tingkat bahaya erosi bobot (20%), penggunaan lahan bobot (50%), dan manajemen lahan bobot (10%). Skor penentu tingkat kekritisan lahan yang di gunakan adalah skor kawasan budidaya pertanian antara lain sangat kritis dengan skor 115-200, kritis dengan skor 201-275, agak kritis dengan skor 276-350, potensial kritis 351-425, dan tidak kritis dengan skor 426-500. Berdasarkan analisis spasial yang digunakan dengan metode weighted overlay diperoleh hasil tingkat kekritisan lahan pada DAS Krueng Langsa terbagi dalam tiga kelas yaitu tidak kritis, potensial kritis, dan agak kritis. Kelas kekritisan lahan yang paling dominan adalah tidak kritis dengan luas 13.269,23 Ha (65,31 %) kemudian di ikuti oleh kelas Potensial Kritis dengan luas 7.030,22 ha (34,60%) kedua kriteria kelas kekritisan lahan tersebut di jumpai di Kecamatan Langsa Baro, Kecamatan Langsa Barat, Kecamatan Langsa Lama, Kecamatan Langsa Timur dan Kecamatan Langsa Kota. Adapun kelas Agak Kritis, merupakan kelas yang paling kecil yang hanya di jumpai pada Kecamatan Langsa Lama tepatnya di Desa Pondok Pabrik dan tepatnya di Desa Petow Kecamatan Biren Bayeun Kabupaten Aceh Timur yang secara geografis terletak antara 04° 42’ 23,99’’N – 04° 44’ 68,91”N Lintang Utara dan 97° 91’ 86,81’’E – 97° 90’41, 99’’N dengan luas 15,12 ha (0,07%).

Kata kunci : Lahan Kritis, Krueng Langsa

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : Elita Romei Tampubolon
Fakultas : Fakultas Pertanian
Program.Studi : Agroteknologi (2024)
Tanggal disimpan : 07-06-2024 08:41
Terakhir diubah : 05-07-2024 09:50
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2024
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=5934
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!