TANGIS DILO SEBUAH BENTUK TATA CARA ADAT PADA ADAT PERKAWINAN SUKU ALAS ACEH TENGGARA TAHUN 2017

MAULITA DWI SEPTIANA (2019), TANGIS DILO SEBUAH BENTUK TATA CARA ADAT PADA ADAT PERKAWINAN SUKU ALAS ACEH TENGGARA TAHUN 2017 . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Masyarakat yang masih menjalankan adat istiadat yang telah diwariskan oleh nenek moyangnya. Salah satu keunikan yang ada pada suku Alas adalah adat perkawinan yang dimana pengantin perempuan akan melakukan Tangis Dilo sebelum akad nikan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui prosesi pelaksanaan tangis dilo pada adat perkawinan Suku Alas Aceh tenggara dan Untuk mengetahui nilai budaya apa saja yang terkandung dalam tangis dilo pada adat perkawinan Suku Alas Aceh Tenggara. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif pendekatan deskripstif atau disebut juga naturalistik. Dimana data yang diperoleh dinyatakan dalam keadaan yang sebenarnya atau sebagaimana adanya, tanpa ada rekayasa ataupun manipulasi. penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskripsif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku yang diminati dari subjek yang diteliti, kemudian diarahkan pada suatu latar belakang dan individu secara holistik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan: Prosesi pelaksanaan tangis dilo pada adat perkawinan Suku Alas Aceh tenggara, yang dilakukan oleh si pengantin perempuan kepada ibunya sebelum hari “H” upacara pernikahan si perempuan, dengan kata lain tangisan sebelum Ia meninggalkan orangtuanya (ibu) untuk pergi dan ikut suaminya. Tangis dilo ini dilakukan dihari yang sama, sebelum akad nikah dilakukan, atau jika besok sore pengantin wanita dijemput dan pergi ke tempat suami, maka pada waktu subuh dini harilah ia lakukan tangis dilo tersebut. Yang menyampaikan tangis dilo dalam adat alas ini adalah seorang perempuan sambil menyembah dan bersujud di pangkuan ibunya sambil menangis dan mengucapkan (bersyair) dengan kata-kata seperti yang dirangkai di atas kepada ibunya. Nilai-nilai yang terkandung dalam tangis dilo pada adat perkawinan Suku Alas Aceh Tenggara adalah nilai keagamaan, nilai sosial serta nilai kehidupan msyarakat yang saling membantu satu dengan yang lain. Saran yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian ini yaitu (1) Kepada masyarakat Aceh Tenggara agar tetap melestarikan upacara tangis dilo sebagai kekayaan budaya dan adat istiadat bangsa Indonesia.(2). Kepada generasi muda untuk dapat mengambil teladan upacara tangis dilo karena terkandung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.



Kata kunci : Kata Kunci: Tangis Dilo, Adat Perkawinan Suku Alas.

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : MAULITA DWI SEPTIANA
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Sejarah (2019)
Tanggal disimpan : 10-03-2020 12:11
Terakhir diubah : 10-03-2020 12:11
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2019
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=531
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!