ANALISIS TINGKAT KECACATAN PRODUK (PRODUCT DEFECT) PRODUKSI BATU BATA MERAH MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS (Studi Kasus : Usaha Bang Bombom, Desa Pantai Balai, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang)

MUHAMMAD AKBAR (2019), ANALISIS TINGKAT KECACATAN PRODUK (PRODUCT DEFECT) PRODUKSI BATU BATA MERAH MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS (Studi Kasus : Usaha Bang Bombom, Desa Pantai Balai, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang). Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Pengendalian kualitas adalah suatu sistem verifikasi dan penjagaan/ perawatan dari suatu tingkatan/derajat kualitas produk atau proses yang dikehendaki dengan cara perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan yang sesuai, inspeksi yang terus-menerus, serta tindakan korektif bila mana diperlukan. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari kegiatan pengendalian kualitas ini benar-benar bisa memenuhi standar-standar yang telah direncanakan/ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan frekuensi komulatif kecacatan (defect) batu bata merah sesudah perbaikan, untuk menentukan prosedur kerja yang akan diterapkan kedepan nya untuk mengurangi produk cacat, untuk menetukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecacatan pada produksi batu bata merah tersebut. Adapun metode yang dipakai yaitu metode Seven Toolsyang terdiri dari stratifikasi, histogram, diagram pareto, diagram sebab dan akibat (Cause Effect Diagram), peta kendali (Control Chart), Scatter diagram, check sheet. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan frekuensi kecacatan (defect) batu bata merah sebelum perbaikan, dapat dilihat dari %rata-rata Cacat (minggu) terhadap Jumlah Produksi,untuk pecah/patah adalah sebesar 7,03%, kurang matang adalah sebesar 4,01%, hangus adalah sebesar 3,91%, dan untuk lain-lain adalah sebesar 4,09%. Ada pun hasil sesudah perbaikan yaitu, untuk pecah/patah menjadi sebesar 2,35%, kurang matang menjadi sebesar 1,56%, hangus menjadi sebesar 1,30%, dan untuk lain-lain menjadi sebesar 1,71%, dan Penyebab rentannnya cacat pecah/patah terjadi pada proses pemeriksaan yang tidak teratur, kurangnya keterampilan, cuaca, cetakan longgar, kompisisi bahan baku yang kurang tepat, dalam bekerja hendaknya Para pekerja dilatih untuk selalu menerapkan prinsip dan langkahlangkah analisis yang telah diusulkan, karena dapat membantu pekerja dalam mendeteksi penyebab terjadinya kecacatan (defect) sehingga akan mudah ditemukan solusinya.


Kata kunci : Kata Kunci : Defect, Pengendalian kualitas, Seven tools, 5W+1H.

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : MUHAMMAD AKBAR
Fakultas : Fakultas Teknik
Program.Studi : Teknik Industri (2019)
Tanggal disimpan : 10-03-2020 11:37
Terakhir diubah : 10-03-2020 11:37
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2019
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=520
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!