NASIONALISME MASYARAKAT GAYO DALAM PERANG BELANDA DI ACEH TAHUN 1898-1918

Pika Handayana (2022), NASIONALISME MASYARAKAT GAYO DALAM PERANG BELANDA DI ACEH TAHUN 1898-1918 . Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Perang Aceh menentang Belanda berlangsung sejak 1873-1942 adalah perang liar yang tidak mengenal rasa kasih. Selain masyarakat Gayo aktif dalam membantu perang Aceh dengan Belanda, daerah Gayo juga dijadikan pusat pertahanan terakhir rakyat Aceh karena dianggap strategis. Banyak para pemimpin Aceh yang bersembunyi ke daerah Gayo dari kejaran Belanda, salah satunya Sultan Aceh yaitu Muhammad Daud Syah. Hal ini menjadi alasan awal pasukan Belanda untuk melakukan invasi ke daerah Gayo. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang latar belakang terjadinya perang antara pemerintahan Belanda dan masyarakat Gayo, pengaruh perang antara pemerintah Belanda dengan masyarakat Gayo terhadap munculnya nilai-nilai nasionalisme serta mengkaji tentang apa saja nilai-nilai nasionalisme yang dimiliki oleh masyarakat Gayo dalam melawan kolonial Belanda tahun 1898-1918. Metode yang digunakan adalah Historis yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan histiografi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa latar belakang terjadinya perang masyarakat Gayo dengan Belanda terjadi karena dua faktor. Pertama faktor politik, Belanda ingin memperluas tanah jajahan agar mendapat keuntungan yang lebih besar lagi. Kedua faktor ekonomi, kaum kapitalis imperialis Belanda yang dipelopori oleh VOC, menguasai dan mempengaruhi jalannya politik kerajaan Belanda di Den Haag, nafsu serakah akan kepentingan perdagangan dan perekonomian yang telah mendorong raja Belanda untuk menyerang Aceh termasuk Gayo. Pengaruh munculnya nilai-nilai nasionalisme masyarakat Gayo telah berhasil mengobarkan semangat masyarakat Gayo yang sangat fanatik menurut Belanda. Nasionalisme yang muncul, menjelma menjadi aksi perlawanan massal yang menyulitkan Belanda. Nilai-nilai nasionalisme yang muncul menjadi motivasi yang besar bagi pejuang Gayo. Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat perlawanan masyarakat Gayo tahun 1898-1918 adalah cinta tanah air, kerja sama, persatuan dan rela berkorban.

Kata kunci : Nasionalisme, Masyarakat Gayo, Perang Aceh

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : Pika Handayana
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Sejarah (2022)
Tanggal disimpan : 01-03-2022 20:39
Terakhir diubah : 15-03-2022 11:51
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2022
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=2564
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!