ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL

Siti hajar (2021), ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL. Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

           Penalaran matematis adalah hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran matematika. Salah satu upaya dalam menyikapi rendahnya penalaran berpikir matematika siswa bisa ditempuh melalui pemilihan pembelajaran. Untuk itu diperlukan adanya pemberian soal-soal open-ended yang dapat melatih kemampuan penalaran siswa. Pembelajaran matematika tidak hanya mengandung aspek kognitif saja, akan tetapi juga terdapat aspek afektif yaitu kecerdasan emosional. Pada hakekatnya setiap siswa memiliki tingkat kecerdasan emosional yang berbeda-beda.

        Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kemampuan penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan soal open-ended ditinjau dari kecerdasan emosional dengan kategori kecerdasan emosional tinggi, sedang, dan rendah.

            Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di MTsN 7 Aceh Timur. Subjek penelitian ini yaitu 6 siswa kelas VII-1 MTsN 7 Aceh Timur dengan 2 siswa kategori kecerdasan emosional tinggi, 2 siswa dengan kategori kecerdasan emosional sedang, dan 2 siswa dengan kategori kecerdasan emosional rendah.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal open-ended pada materi segiempat berdasarkan hasil tes dan wawancara pada siswa kelas VII-1 MTsN 7 Aceh Timur. 1) Kategori kecerdasan emosional tinggi subjek UA mampu menyelesaikan soal open-ended kemampuan penalaran matematis dengan dua indikator, 2) Kategori kecerdasan emosional tinggi subjek NA mampu menyelesaikan soal open-ended kemampuan penalaran matematis dengan dua indikator, 3) Kategori kecerdasan emosional sedang subjek SU mampu menyelesaikan soal open-ended kemampuan penalaran Matematis dengan dua indikator, 4) Kategori kecerdasan emosional sedang subjek ST mampu menyelesaikan soal open-ended kemampuan penalaran matematis dengan dua indikator, 5) Kategori kecerdasan emosional rendah subjek NU mampu menyelesaikan soal open-ended kemampuan penalaran matematis dengan satu indikator, 6) Kategori kecerdasan emosional rendah subjek SH mampu menyelesaikan soal open-ended kemampuan penalaran matematis dengan satu indikator.

            Disarankan kepada pihak sekolah serta guru matematika agar dapat memberikan soal open-ended untuk melatih kemampuan siswa. Selain itu dalam menjalankan pembelajaran perlu memperhatikan dan mempertimbangkan kecerdasan emosional siswa, secara khusus bagi guru agar perlu memahami dan mengenal karakter serta keberagaman setiap siswa dikelas. Sehingga tujuan pembelajaran yang diharapakan dapat mencapai hasil yang optimal.

File ::(login required)