TRADISI MANJAGIT PAROPPA MASYARAKAT MANDAILING DI DUSUN LEMBAH JAYA DESA KRUENG SIKAJANG KABUPATEN ACEH TAMIANG

ARI UTAMI (2021), TRADISI MANJAGIT PAROPPA MASYARAKAT MANDAILING DI DUSUN LEMBAH JAYA DESA KRUENG SIKAJANG KABUPATEN ACEH TAMIANG. Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Tradisi manjagit paroppa merupakan perwujudan dari kearifan lokal kebudayaan masyarakat Mandailing merupakan suatu bentuk tradisi bersifat turun-temurun yang masih dilaksanakan masyarakatnya. Tradisi ini tumbuh dan berkembang secara historis berfungsi sebagai pilar norma sosial dan nilai luhur. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ada, (1) Untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi manjagit paroppa pada masyarakat Mandailing di Desa Krueng Skajang dusun Lembah Jaya Kabupaten Aceh Tamiang (2) Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi manjagit paroppa pada masyarakat Mandailing di Desa Krueng Sikajang dusun Lembah Jaya Dalam penulisan skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer, sumber data sekunder, foto dan data statistik. Adapun data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawacara, dan dokumentasi. Teknik analisa data dilakukan dengan langkah-langkah (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) data display dan (4) verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa masyarakat Mandailing perantauan di Desa Krueng Sikajang dusun Lembah Jaya dalam kehidupannya tidak melupakan warisan adat budaya leluhurnya. Salah satu tradisi adat yang diketahui dan dilaksanakan adalah manjagit paroppa. Dalam pelaksanaannya mengalami perubahan. Perubahan terjadi dalam proses pidato dalam penyampaian kata-kata nasehat (pasu-pasu) dan penggunaan alat dan bahan pangupa. Perubahan disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal di dalam masyarakat mandailing di Desa Krueng Sikajang dusun Lembah Jaya sendiri. Faktor internal karena minimnya pengetahuan sehingga kurangnya pemahaman ditingkat masyarakat. Sedangkan faktor eksternal karena adanya kontak dengan budaya yang ada lebih dahulu di sana. Ada beberapa nilai yang ditemukan dalam tradisi ini, yaitu (1) nilai agama ditemukan adanya unsur doa dan nasehat. bahan pangupa tidak bertentangan dengan ajaran Islam. (2) Nilai tradisi ditemukan dari tradisi manjagit paroppa sebagai cerminan perwujudan dari pandangan hidup yang diajarkan turun temurun yang sudah menyatu dan mentradisi. (3) Nilai pendidikan moral ditemukan pada upacara mangupa yaitu berupa nasehat yang mengandung unsur moral yang disampaikan melalui pidato sebagai bentuk perasaan kasih sayang. (4) Nilai perlindungan ditemukan pada simbol kehadiran dalihan natolu dan pemberian ulos. Secara adat orang tua isteri (mora) yang punya kewenangan memberikan perlindungan. Ulos juga menyiratkan adanya nilai perlindungan. Saran dalam penelitian ini (1) Bagi akademisi dapat menjadi upaya edukatif untuk memahami budaya Mandailing. (2) Bagi masyarakat lebih intensif lagi membelajarkan tradisi ini dikalangan generasi mudanya, (3) Bagi pemerintah daerah ikut berpartisipasi aktif melindungi tradisi ini (4) Bagi pemangku adat Mandailing lebih mendorong berkembangnya tradisi ini

Kata kunci : Tradisi, Manjagit Paroppa, Masyarakat Mandailing

File ::(login required)
Tipe Items : Skripsi
Penulis/Penyusun : ARI UTAMI
Fakultas : Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program.Studi : Pendidikan Sejarah (2021)
Tanggal disimpan : 07-12-2021 16:22
Terakhir diubah : 17-12-2021 10:48
Penerbit : Langsa, Universitas Samudra, 2021
URI : https://etd.unsam.ac.id/detail.php?id=2141
Root : https://www.unsam.ac.id
Kembali ke atas!