PERJUANGAN HABIB ABDURRAHMAN AZ-ZAHIR DALAM KESULTANAN ACEH 1864-1878

Bayu Satrio Aji (2021), PERJUANGAN HABIB ABDURRAHMAN AZ-ZAHIR DALAM KESULTANAN ACEH 1864-1878. Skripsi, Universitas Samudra.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang latar belakang kedatangan Habib Abdurrahman Az-Zahir serta mengkaji kehidupan Habib Abdurrahman Az-Zahir dalam Kesultanan Aceh 1864-1878. Metode yang digunakan adalah metode historis, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa terdapat tiga faktor latar belakang kedatangan Habib Abdurrahman Az-Zahir, yaitu: Faktor Sosial-Budaya, Faktor Agama, Faktor Politik. Selama berada di Kesultanan Aceh, Habib Abdurahman Az-Zahir mendapatkan jabatan-jabatan penting yang diberikan Sultan Aceh kepada dirinya, berikut ini merupakan jabatan-jabatan yang pernah diduduki oleh Habib Abdurrahman Az-Zahir selama berada di dalam Kesultanan Aceh: Penasehat Agama Islam, pada awal kedatangannya Habib Abdurrahman Az-Zahir langsung dipercaya sebagai kepala masjid agung sekaligus menjadi penasihat agama islam ia ditugaskan untuk mengatasi kasus-kasus asusila. Perdana Menteri, jabatan ini didapatkan oleh Habib Abdurrahman setelah Sultan Mahmud Syah II diangkat menggantikan Sultan Mansyur Syah, ia dipercaya menjadi Perdana menteri dikarenakan umur Sultan Mahmud Syah II pada saat itu masih sangat muda. Diplomasi, pada saat Belanda datang dan ingin menyerang Aceh, Habib Abdurrahman Az-Zahir diutus oleh Sultan Aceh untuk pergi ke Turki mencari
bantuan guna menghadapi Belanda. Panglima Perang, pada saat kembali ke Aceh Habib Abdurrahman terjun ke lapangan untuk membantu para pejuang hasilnya para pejuang pun semakin semangat untuk berperang melawan Belanda. Setelah berjuang cukup lama Habib Abdurrahman Az-Zahir pun menyerah kepada Belanda, ia menyerah dikarenakan menurutnya Aceh sudah tidak memiliki kesempatan untuk menang terhadap Belanda.

File ::(login required)